Mohon tunggu...
Atikalfisahar
Atikalfisahar Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

makhluk yang sedang berproses.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Diferensiasi Gaya Belajar Siswa dalam Memahami Perubahan Wujud Zat

23 Februari 2024   15:24 Diperbarui: 23 Februari 2024   15:40 984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diferensiasi Gaya Belajar Siswa dalam Memahami Perubahan Wujud Zat

Oleh Atik Alfi Sahar

Kurikulum merdeka telah hadir dengan tujuan memberikan perubahan pada pelaksanaan pembelajaran yang kurang efektif pada pelaksanaan proses pendidikan sebelumnya. Salah satu program kurikulum merdeka adalah merdeka belajar bagi para siswa. Setiap siswa memiliki keunikan yang beragam. baik fisik maupun psikis.

Strategi pembelajaran yang dapat digunakan adalah pembelajaran diferensiasi. Pembelajaran diferensiasi adalah metode pembelajaran yang secara umum memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kemandirian dalam menuntut ilmu yang sesuai dengan kemampuan, bakat, gaya belajar, dan keterampilan dalam diri
siswa.

Pendekatan pada differentiated learning ini berfokus pada penyesuaian antara sintaks dan konten pembelajaran dengan kesiapan belajar, gaya belajar, dan minat belajar peserta didik. Strategi pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar setiap individu. Olehkarena itu, Pendidik harus dapat memahami karakteristik setiap individu peserta didik agar dalam merancang strategi pembelajaran dapat sesuai dengan kebutuhan setiap siswa.

Dalam merancang differentiated learning, pendidik harus dapat lebih kreatif dalam merancang pembelajaran. Kreatif yang dimaksud bagi pendidik adalah pendidik dapat mengimprovisasi proses pembelajaran, konten pembelajaran, dan produk pembelajaran pada
kegiatan pembelajaran yang dilakukan. 

Pendidik dapat menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran. Hal ini dimaksudkan agar mencapai tujuan pembelajaran seperti yang direncanakan dan memenuhi kebutuhan masing-masing peserta didik. Kebutuhan yang dimaksud salah satunya berupa gaya belajar.

Setiap siswa memiliki gaya belajar yang beragam. Gaya belajar ini dibedakan menjadi tiga meliputi, visual, auditori, dan kinestik. Orang dengan visual akan lebih mudah memahami pengetahuan baru melalui gambaran visual, seperti ilustrasi, gambar, menonton video, membaca buku. 

Sementara itu, Seseorang auditori lebih mudah ketika mendengarkan, dapat melalui audio atau pemaparan lisan oleh pendidik. Di sisi lain, Seseorang kinestetik lebih mudah mencerna pengetahuan baru ketika turut berpartisipasi secara fisik dalam kegiatan belajar, contohnya role play, eksperimen laboratorium, dan demonstrasi.

Pendidik harus memperhatikan gaya belajar peserta didik dalam merancang pembelajaran salah satunya dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) untuk siswa kelas empat materi perubahan wujud zat. Siswa perlu memahami jenis perubahan wujud zat dan faktor yang mempengaruhinya. Maka pendidik dapat menggunakan strategi pembelajaran berdiferensiasi berikut agar dapat seimbang dalam memenuhi keragaman gaya belajar peserta didiknya, :

1. Siswa visual : pendidik dapat menggunakan media visual dengan menayangkan konten materi dengan animasi yang merepresentasikan tentang perubahan wujud zat. Misalnya powerpoint, dan video pembelajaran. Pendidik dapat memberikan penugasan untuk kelompok visual dengan menggambar animasi atau siklus perubahan wujud zat membeku, mencair, menguap, dan lain lain.

2. Siswa auditori : pendidik dapat menggunakan metode ceramah (penjelasan lisan), diskusi kelompok, tanya jawab, dan metode bernyanyi dengan syair yang disesuaikan dengan materi perubahan wujud zat. Pendidik dapat memberikan penugasan untuk kelompok

auditori dengan melakukan presentasi mandiri/kelompok di depan.

3. Siswa kinestetik : pendidik dapat menggunakan metode eksperimen laboratorium, demonstrasi tentang perubahan wujud zat dengan menggunakan media es batu, lilin, korek api, dan lain lain. Memberi peluang kepada siswanya untuk ikut serta dalam eksperimen tersebut, namun tetap dalam pengawasan pendidik. Untuk penugasan, pendidik dapat meminta kelompok kinestetik melakukan simulasi secara mandiri.

Dengan menerapkan strategi pembelajaran berdiferensiasi tersebut, pendidik dapat memenuhi keberagaman kebutuhan masing-masing siswanya. Setiap siswa dapat mendapatkan peluang yang sama untuk memahami materi perubahan wujud zat dengan efektif dan komprehensif. Demikian juga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Referensi
Purnawanto, A. T. (2023). Pembelajaran berdiferensiasi. Jurnal Pedagogy, 16(1), 34-54.
Jayanti, M. I., Umar, U., Nurdiniawati, N., & Amar, K. (2022). PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DALAM PERSPEKTIF RICHARD I. ARENDS DAN KILCHER: KONSEP, STRATEGI, DAN OPTIMALISASI POTENSI BELAJAR SISWA. eL-Muhbib: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Pendidikan Dasar, 6(2), 91-108.
Suhartini, H. (2023). Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Murid kelas XA SMAN 3 Pandeglang pada Materi Energi Terbarukan. MENDIDIK: Jurnal Kajian Pendidikan dan Pengajaran, 9(1), 97-101.
Naibaho, D. P. (2023). Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi Mampu Meningkatkan Pemahaman Belajar Peserta Didik. Journal of Creative Student Research, 1(2), 81-91.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun