Mohon tunggu...
Atikah Rahmah
Atikah Rahmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

bermanfaat untuk sekitar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengontrol Emosi pada Diri

24 Juni 2021   11:13 Diperbarui: 24 Juni 2021   11:28 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa hubungan dzikrullah secara kesehatan?

Secara permasalahan emosi kita ini berproses awalnya mulai dari otak. Dimana, otak Sendiri amat sangat sensitif dengan minimnya pemasokan udara. 

Dengan begitu otak bekerja dengan membutuhkan banyak cadangan oksigen yang diperoleh dari hasil interaksi antara paru-paru dan jantung. dan salah satu cara fisiknya, dapat dibantu dengan kita selalu melafalkan dzikir memberikan pemasokan udara yang dihasilkan semakin banyak dan dapat membantu mensirkulasi udara kedalam organ tubuh lainnya. Dimana saat kita melafazkan nya dengan begitu gelombang suara kita akan dihantarkan ke dalam telinganya dan diproses kedalam otak dan dicerna secara baik oleh struktur sistem limbik seperti thalamus dan yang lainnya. Pada akhirnya otak akan mencerna dan memberikan reaksi yang menghasilkan suatu perilaku yang positif.

Adapun kajian tentang mental manusia dengan islam memberikan penjelasannya mengenai dzikrullah dapat memberikan stumulusnya kepada amygdala dan memproses adanya getaran rohani setelah menyebut-NYA seperti menangis, menyesal, ataupun merasa lebih tenang. Dengan begitu peran dzikrullah dalam pengendalian emosi begitu besar pengaruhnya untuk tubuh kita maupun mental manusia pada umumnya.

Daftar Pustaka

Mutiara, shinta Puspita. 2019. KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI SEBAGAI DASAR 

KESEHATAN MENTAL ANAK USIA DINI. Jurnal program studi PGRA. 5(1),  85-92.

Ibrahim, Iskandar, jasafat, dan kusumawati hatta. 2020. ZIKRULLAH AS AN EMOTIONAL COUNSELING ON AMYGDALA FROM SCIENCE APPROACH. Jurnal al-bayan: media kajian dan pengembangan ilmu dakwah. 26(2), 259-269.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun