Mohon tunggu...
Humaniora

27 November

28 November 2017   15:04 Diperbarui: 28 November 2017   15:12 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Timeline media sosial masih dihiasi dengan postingan ttg Teacher's Day.
Terus saya?

Walau saya adalah seorang guru, tapi skrg saya tidak sedang ingin post  all about that, coz' there is nothing special if you do something that everybody has done. Rasanya ngak ada yang spesial klo melakukan hal  seperti yang banyak dilakukan orang...

Jadi ngak mau posting foto, bu? Yaaa mau lha, tapi besok2 aja pas udah  ngak ada yg posting baru deh dishare foto2 HGN versi saya, berharap tahun  depan fb mengingatkan lagi kenangan thn ini...
Saya ini teteup lha mengikuti kodrat sabagai guru jaman now yang hidup di-sharing era...

Mungkin karna saya guru terus tmn2nya juga banyak yang jadi guru maka yang saya lihat hari ini adalah foto2 guru dengan banyaknya kue dan bunga2...  
Saya bukannya ngak suka, mana ada orang yang ngak seneng dikasih kue  enak dan bunga cantik, tapi saya itu sebenernya bingung, apa anak2  murid itu bener2 sayang sama gurunya? Atau hanya ikut trend murid jaman  now?

Karna, klo mereka bener2 sayang sama gurunya harusnya kan mereka denger dan melaksanakan semua nasehat guru, nasehat yg common aja  lha seperti : rajin belajar, bikin tugas, ngak boleh nyontek pas ujian,  dll, dst...

Tapi ini bgmn?
Mereka mau melakukan pengorbanan  (istilah ekonomi), mengeluarkan uang untuk beli ini dan itu untuk  keperluan satu hari, tapi males melakukan pengorbanan (belajar tekun,  giat dan rajin) untuk keperluannya seumur hidup. -opportunity cost theory-

 Ahh, Ibu kok bilangnya begitu?

Sekarang coba deh kita liat sebuah contoh riil yang ada,
Outcome merupakan satu indikator keberhasilan belajar di tingkat SMA/MA. Nah, klo anak2 tekun, giat dan rajin belajar harusnya persentase yg diterima  di PTN favorit berbanding lurus dengan jumlah anak yang mendaftar...
Tapi kenyataannya?

 Yaa sudahlah...
 Klo untuk merayakan moment HGN, kita memang harus kasih big appreciate  kepada anak2 murid jaman now, tapi mereka hendaknya juga tau,  kebahagiaan guru tidak bisa diukur hanya dengan kue dan bunga,  sebenarnya kebahagiaan terbesar seorang guru adalah saat mengetahui  kelak anak didiknya menjadi orang yg bermanfaat bagi sesama. Karna khoirunnas anfa'uhum linnas...

(Klo HGN begini banyak sisi yg mau dikupas, banyak ide yg mau ditulis.  Tapi karna klo HGN capek lari2 ikut lomba nangkap belut, jd tulisannya  msh tinggal dikepala dan tahun pun berganti (alesan aja), akhirnya  tulisan thn 2011 juga yg kembali keluar di wall fb. Saya kadang malu, fb  seakan bilang sama saya "Bu, kok ngak banyak progres siihhh dalam menulis.."


Selamat HGN 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun