Mohon tunggu...
Atikah Azzahro Kumaily
Atikah Azzahro Kumaily Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Sejarah, Universitas Airlangga

Beautiful Feeling

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Jiwa Nasionalisme Milenial dan Sisi Historis Pada Bidang Olahraga

22 November 2020   23:48 Diperbarui: 19 Desember 2020   13:36 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Milenial merupakan generasi yang memiliki semangat dan terus aktif dalam beraktivitas, baik secara fisik maupun non-fisik. Kebanyakan para milenial menghabiskan waktunya dengan aktivitas fisik. Baik karena hobi ataupun kegiatan lainnya. Salah satu cara beraktivitas fisik yang dilakukan oleh milenial adalah berolahraga. Olahraga dapat dimaknai sebagai suatu aktivitas yang menyenangkan dan menyehatkan. Olahraga juga memiliki berbagai macam fungsi sehingga dapat merangsang tumbuh kembang bagi anak serta menjadi sarana hiburan bagi sebagian orang.

Olahraga menjadi sarana untuk menumbuhkan semangat nasionalisme serta nilai-nilai kehidupan. Melalui olahraga identitas nasional dan solidaritas dapat terbentuk (Frey&Eitzen, 1991). Dengan nasionalisme, bangsa akan semakin kokoh dan tak mudah untuk diadu domba. Nasionalisme juga ada pada bidang olahraga yang diwujudkan oleh para atlet di tanah air yang bangga membawa nama Indonesia dalam pertandingan.

Jika ditelisik lebih dalam, olahraga khususnya di Indonesia sudah ada sejak zaman dahulu. Terlihat dari perkembangan organisasi olahraga pada masa Hindia-Belanda. Ada beberapa organisasi yang berkembang terkait dengan bidang ini yaitu Naderlandsch Indische Voetbal Bond (NIVB) yang dibentuk pada 1919; Hwa Nan Voetbal Bond (HNVB) yang didirikan oleh etnis Tionghoa; serta Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang berdiri pada 1928. PSSI sendiri didirikan oleh Ir. Soeratin Sosrosoegondo yang menjadi ketua PSSI pertama. Pemain PSSI Sebagian besar merupakan bangsa Belanda, dan dari golongan bumiputera hanya Sultan Anwar dan Ahmad Nawir.

Di era kemerdekaan olahraga merupakan hal yang wajib diikuti oleh masyarakat. Hal ini tak lain dan tak bukan adalah untuk mengenalkan kegiatan olahraga kepada khalayak luas. Di masa orde lama ada kebijakan Soekarno yang menjadikan olahraga khususnya sepakbola sebagai bagian untuk memunculkan rasa nasionalisme. Olahraga ini selalu bercampur dengan masalah politik, karena dengan politik hubungan dengan negara lain akan terus terikat. Kejuaraan Asian Games telah diadakan di New Delhi untuk pertama kali pada 1951. Setelah itu ada Asian Games II dan III dan seterusnya, tim Indonesia berhasil masuk ke babak semifinal dengan peningkatan kualitas pemain. Mereka memiliki kemampuan, pengalaman serta mereka juga memiliki kesempatan agar Indonesia bisa bersaing dengan atlet dari Eropa dan negara lainnya. 

Tak hanya Asian Games saja, melainkan beberapa kejuaraan yang banyak diikuti oleh atlet sepak bola maupun atlet dari cabang olahraga lainnya. Kejuaraan tersebut bertaraf Nasional hingga Internasional. Sehingga banyak diikuti oleh berbagai negara, termasuk negara-negara maju dari benua Eropa. Beberapa kemenangan sempat diraih oleh para atlet Indonesia.  Hal ini yang lantas mendasari bahwa bangsa Indonesia bisa berjuang hingga kancah Internasional dan dapat mengharumkan tanah air

Gambar seorang atlet saat melewati garis finish
Gambar seorang atlet saat melewati garis finish

Olahraga merupakan salah satu media bagi pengembangan diri generasi milenial dalam meraih prestasi dan mencari jati diri. Selain itu dalam kejuaraan Internasional seorang atlet dapat secara menumbuhkan rasa cinta tanah airnya secara alami. Ia membawa nama negara dan akan memperjuangkannya dalam suatu kompetisi Internasional. Untuk memperkuat rasa cinta tanah air biasanya para atlet akan menyanyikan lagu kebangsaan disaat akan memulai pertandingan.

Perjuangan para atlet dalam meraih kemenangan bukanlah tanpa pengorbanan. Para atlet ini harus bekerja keras dan terus berlatih agar ia dapat mencapai target yang telah dipersiapkan untuk kejuaraan. Kemenangan yang nantinya akan diperoleh inilah yang akan membangkitkan rasa nasionalisme dari dalam diri seorang atlet. Nasionalisme ini tercipta karena adanya rasa cinta tanah air yang kuat serta kesadaran diri sebagai warga negara. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun