Mohon tunggu...
Atikah Anwar Hasibuan
Atikah Anwar Hasibuan Mohon Tunggu... Ilmuwan - Undergraduated Student, Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Indonesia

Keep moving forward!

Selanjutnya

Tutup

Nature

Burung Merak, Burung dengan Ekor yang Indah

19 Desember 2019   15:19 Diperbarui: 19 Desember 2019   15:43 1045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pavo cristatus betina [Sumber: hbw.com]

Peafowl atau merak adalah burung berukuran besar dan penuh warna yang dapat ditemukan di India dan Asia. 

Dalam tampilannya, terdapat perbedaan jelas antara merak jantan dan merak betina. Merak jantan memiliki tampilan yang "luar biasa" dengan bagian leher berwarna biru cerah, memiliki ekor panjang dengan bulu ekor berwarna hijau cerah dan terdapat bintik seperti mata (eyespot) berwarna cokelat. 

Sementara, merak betina memiliki tampilan yang lebih sederhana yaitu berwarna cokelat kekusaman, dengan bagian leher berwarna hijau dan bagian kepala berwarna krem. Baik merak jantan dan merak betina, keduanya memiliki jumbai bulu yang keluar dari bagian kepalanya.

Pavo cristatus betina [Sumber: hbw.com]
Pavo cristatus betina [Sumber: hbw.com]
Ekor yang indah pada merak jantan berfungsi untuk menarik betina saat musim kawin berlangsung. Mulai dari pertengahan hingga akhir musim semi, burung merak akan membangun suatu lek, yaitu area dimana burung merak berkumpul selama musim kawin dimana merak jantan akan melakukan display guna menarik perhatian pasangannya (merak betina). 

Berdasarkan kamera CCTV yang telah dipasang dalam suatu penelitian, pola perilaku display pada merak jantan ialah merak jantan akan membungkukkan kepala disertai leher yang dilengkungkan dan menggetarkan bulunya sesaat dan kemudian menggetarkan bulu hiasnya. 

Bulu hias didirikan dengan menegakkan bulu ekor akan Menurut Nareswari et al (2017), aktivitas display banyak dilakukan pada saat pagi hari disela-sela aktivitas merak jantan makan. Hasil penelitian menunjukkan frekuensi merak jantan melakukan display dalam satu harinya adalah 2---3 kali.

Merak melakukan perkawinan sistem poligami. Sistem poligami pada merak artinya merak jantan dapat kawin dengan banyak merak betina atau merak betina dapat kawin dengan banyak merak jantan. Hoyo et al juga mengatakan bahwa merak hidup berkelompok dengan sistem harem poligini. Harem poligini diartikan bahwa merak jantan menyebar diantara beberapa merak betina dalam kelompoknya. 

Namun dalam suatu penelitian di Jawa, didapatkan fakta bahwa merak hijau jawa hidup secara kelompok dengan sistem poligyny tetapi jantan tidak memiliki harem, karena merak hijau jawa jantan tidak menguasai merak hijau jawa betina (merak hijau jawa jantan bukan pemimpin kelompok) dan tidak bisa memaksa untuk dipilih oleh betinanya. 

Hal yang sama juga dilaporkan oleh beberapa pengamat merak biru mengamati bahwa yang menentukan merak biru jantan untuk mengawini merak biru betina adalah merak biru betina  Dengan sistem perkawinan merak hijau jawa seperti yang diuraikan tersebut, mengindikasikan bahwa aliran gen dalam populasi merak hijau jawa terjadi secara bebas.

Merak hijau jawa jantan dapat kawin dengan individu merak hijau jawa betina yang mana saja, juga demikian merak hijau jawa betina kawin dengan individu merak hijau jawa jantan mana saja yang disukai. 

Sistem perkawinan merak hijau jawa tersebut merupakan strategi merak hijau jawa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dari segi aliran gennya yang secara bebas. Kenakaragaman genetik merak hijau di alam liar dan di pengkaran berbeda. Merak hijau yang hidup liar memiliki keragaman genitik yang lebih rendah dibandingkan yang dipenangkaran

Daftar Acuan:

Animals Network Editors. 2017. "Peacock". animals.net. Diakses pada  12 December 2019

Echolls, T. 2018. "How Do Peacock Mate?". sciencing.com. Diakses pada  12 December 2019

Freeman, A.R., J.F. Hare. 2015. Infrasound in Mating Displays: a Peacock's Tale. Animal Behaviour 102: 241--250

Jernowo, J.B. 2011. Ekologi Merak Hijau (Pavo muticus muticus) Linnaeus 1758 pada Beberapa Tipe Habitat di Ujung Timur Penyebarannya Jawa Timur, Indonesia. Tesis Program Studi Ilmu Pengetahuan Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, Bogor: 200 hlm 

Nareswari, N.D., D. Samsudewa, Y.S. Ondho. 2017. Tingkah Laku Reproduksi Merak Hijau (Pavo Muticus) pada Umur yang Berbeda di UD. Tawang Arum Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun. Jurnal Sains Peternatakan Indonesia 12 (1): 94--101

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun