Mohon tunggu...
Atikah Adawiyah
Atikah Adawiyah Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa Pendidikan Antropologi Universitas Negeri Medan

Mahasiswa Pendidikan Antropologi Universitas Negeri Medan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pembangunan Indonesia (Infrastruktur atau Suprastruktur)

7 Maret 2020   10:19 Diperbarui: 7 Maret 2020   10:22 1017
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Mana yang lebih penting terkait pembangunan di Indonesia, Infrastruktur terlebih dahulu atau Suprastruktur ?

Secara umum, pengertian infrastruktur adalah semua struktur dan fasilitas dasar, baik fisik maupun sosial (misalnya bangunan, jalan, dan pasokan listrik) yang diperlukan untuk operasional kegiatan masyarakat atau perusahaan.

Infrastruktur umumnya merujuk pada pembangunan fisik untuk fasilitas umum seperti; jalan raya, bandar udara, pelabuhan, listrik, telekomunikasi, air bersih, pengolahan limbah, rumah sakit, sekolah, dan lain sebagainya.

Sedangkan pengertian suprsastruktur berarti cukup sederhana dan ekspansif, mengacu pada semua aspek lain dari masyarakat. Hal tersebut termasuk budaya , ideologi (pandangan dunia, ide-ide, nilai-nilai, dan keyakinan), norma-norma dan harapan , identitas bahwa orang-orang menghuni, lembaga-lembaga sosial (pendidikan, agama, media, keluarga, dan lain-lain).

Ketika melihat kondisi Indonesia sekarang ini saya memiliki pandangan bahwa untuk melakukan pembangunan di Indonesia yang terlebih dahulu yang harus di bangun adalah suprastrukturnya atau bisa kita katakan sebagai mentalitas/Mindset (pola pikir) manusianya. Mengapa demikian ? karena menurut saya untuk bisa mengelola sebuah infrasturktur juga di perlukan mentalitas yang sudah memadai. Karna hanya orang-orang yang sudah memiliki perpektif global atau pemikiran yang luas yang bisa mengelola infrastruktur. Dan ketika mentalitas manusianya sudah dibangun maka pembangunan infrastrukturnya pasti juga ikut terbangun.

Seperti halnya dalam mewujudkan kebudayaan, ada 3 wujud kebudayaan yaitu gagasan/ide, aktivitas, dan artefak. Untuk mewujudkan sebuah kebudayaan diperlukannya gagasan/ide yang mana gagasan itu terdapat dalam konstruksi masyarakat yang masih berbentuk abstrak.

Wujud dari gagasan/ide tersebut ialah aktivitas. Seperti itu juga halnya pembangunan, semua berawal dari mindset yang di implementasikan ke sebuah aktivitas dalam pengelolaan pembangunan itu sendiri. Apalagi dalam hal infrastruktur bukan hanya perihal bangunan saja tetapi juga ada yang namanya peraturan. Untuk menjalankan peraturan tersebut maka di perlukannya mentalitas yang luas juga agar peraturan serta infrastrukutr yang tersedia bisa digunakan dengan semestinya.

Sebagai contoh bandara Kualanamu di Sumatera Utara  termasuk bandara terbesar se Asia Tenggara, tetapi apakah semua masyarakat Sumatera Utara bisa menggunakan fasilitas yang ada di bandara tersebut? jawabannya tidak. Mengapa? karena belum semua masyarakat Sumatera Utara mempunyai perspektif global atau pemikiran yang luas yang memadai untuk dapat menggunakan atau mengelola infrastruktur yang ada.

Maka dari itu kesimpulan yg dapat diambil yaitu bahwasanya dalam konsep pembangunan di Indonesia ini adalah Suprastruktur yag lebih berperan aktif dalam hal pembangunan di Indonesia, sebab bukan hanya prasarana saja yang perlu di bangun tetapi mentalitas manusia yang akan mengelola dan menggunakan prasarana tersebut juga harus dibangun. Agar dapat mengelola infrastruktur sesuai dengan semestinya sehingga bisa memajukan negara Indonesia tidak hanya dari segi infrastruktur saja tetapi juga dari sumber daya manusianya (SDA).

SUMBER: Maxmanroe, Greelane

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun