Saat ini, sebagian orang banyak yang menggantungkan kebahagiaannya kepada jumlah followers, likes, views dan comments di berbagai platform media sosial, khususnya Instagram.
Bahkan, tidak jarang yang menjadi rentan cemas ketika jumlah likes pada postingannya hanya sedikit, komentar yang masuk berisi hate speech, followersnya masih di bawah angka sepuluh ribu, dan banyak lagi kecemasan lain.
Kenapa sih hal ini bisa terjadi?
Banyak dari masyarakat kita yang sekarang menganggap bahwa status sosial ditentukan oleh ketenaran kita di media sosial. Tentu kita juga tidak bisa membenarkan atau menyalahkan, karena memang kenyataannya banyak orang yang beranggapan seperti itu.
Terlepas dari benar atau tidaknya, kita harus menguatkan benteng diri kita agar tidak terpapar dengan anggapan tersebut.
Berikut adalah beberapa cara yang bisa kamu coba untuk mencegah gangguan kecemasan dalam bermedia sosial :
1. Berhenti membandingkan diri dengan orang lain
Tidak adil rasanya jika kita membandingkan diri kita yang baru memulai, dengan mereka yang sudah berjuang sejak lama.
Kita tidak pernah tahu bagaimana kehidupan mereka sebenarnya, bukankah di media sosial kita hanya tahu permukaannya saja? Siapa yang menjamin bahwa orang-orang dengan followers, likes, views yang banyak sudah pasti bahagia? Tidak ada, kan.
Dengan terus fokus kepada diri sendiri, kita akan melesat jauh lebih hebat dalam bertumbuh. Tidak ada lagi kecemasan hanya karena terpengaruh dengan konten-konten di media sosial.
2. Membatasi penggunaan media sosial
Seringkali, kita lebih banyak menghabiskan waktu berjam-jam untuk berselancar di media sosial dan mengabaikan kehidupan di dunia nyata.
Dalam sehari, orang-orang yang menggunakan media sosial lebih dari 4 jam, dapat dikatakan ketergantungan dengan media sosial. Ini tentu berpengaruh terhadap kemampuan pengelolaan emosi kita, salah satunya rasa cemas.
Orang-orang yang terbiasa menggunakan media sosial dalam waktu yang cukup lama, dapat menimbulkan rasa cemas berlebihan. Salah satu contohnya, cemas ketinggalan informasi.
Ya, di zaman yang serba cepat, di mana informasi bisa diakses dengan mudah, banyak orang yang khawatir tidak update terkait informasi terbaru. Padahal, tidak semua informasi, penting untuk kita ketahui.
Pintar-pintarlah dalam memilih informasi yang akan kita serap. Dan pastikan bahwa informasi tersebut positif, ya.
3. Bijak dalam menentukan mana yang layak dibagikan di media sosial
Di media sosial, kita memang bebas membagikan apa pun. Namun, bukan berarti semuanya harus dibagikan. Tentukan dengan bijak, mana yang layak dibagikan, mana yang cukup dikonsumsi secara pribadi dengan orang-orang terdekat.
Hal-hal yang dirasa cukup pribadi, rasanya tidak perlu terlalu dipublikasikan di media sosial. Curhat di media sosial memang tidak ada yang melarang, namun alangkah lebih baik jika kita tidak melakukannya.
Selain karena hal tersebut terlalu personal, hal itu juga bisa jadi menjadi bumerang untuk diri kita sendiri. Komentar-komentar negatif bisa jadi kita dapatkan jika kita tidak mampu bijak bermedia sosial.
4. Fokus dengan kehidupan nyata
Seberapa banyak pun followers kita di media sosial, tidak akan berarti apa-apa jika di dunia nyata kita tidak memiliki teman untuk berbagi, kan?
Setidaknya, ketika bersama keluarga, teman, atau pun orang lain, berhentilah sejenak untuk bermain media sosial. Ini memang menjadi tantangan tersendiri untuk banyak orang.
Bayangkan saja, ketika makan bersama orang terdekat misalnya, kita sibuk membagikan status di media sosial, gadget menjadi satu alat yang tidak rela dilepas oleh genggaman, kita abai dengan keberadaan orang di sekeliling kita.
Sadar atau tidak, hal ini yang akan membuat kita ketergantungan dengan media sosial. Kita merasa kesepian karena orang-orang terdekat terasa menjauh, meski sebenarnya kita yang menjauh. Kita akan merasa bahwa tidak ada teman lain yang menyenangkan selain teman-teman di dunia maya.
Jadi, fokuslah dengan kehidupan nyata, nikmati kebersamaan dengan orang-orang di sekitar kita dan semuanya akan terasa lebih bermakna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H