Cara Menstimulasi Kemampuan Berbahasa pada Anak Usia 3-4 Tahun

Anak usia 0 hingga 6 tahun termasuk kedalam anak usia dini, yang dimana pada masa ini anak mengalami masa golden age, masa dimana hanya terjadi sekali dalam proses kehidupan pada masa ini pun banyak pertumbuhan dan perkembangan anak yang harus di stimulasi. 

Aspek-aspek yang harus di stimulasi adalah aspek nilai agama dan moral, kognitif, bahasa, aspek fisik motorik, sosial emosional dan juga seni. Salah satu aspek yang harus diamati dalam masa golden age ini adalah aspek bahasa. 

Bahasa merupakan hal penting yang harus di stimulasi dalam perkembangan anak karena bahasa adalah suatu sistem simbol untuk berkomunikasi dengan orang lain dan juga alat untuk mengekspresikan diri. 

Maka sangat penting bagi orangtua untuk menstimulasi perkembangan bahasa sejak dini, dikarenakan bahasa merupakan kemampuan yang paling penting, keterampilan bahasa amat dibutuhkan oleh anak untuk mampu berhasil tidak hanya di sekolah tetapi berhasil di lingkungan sekitarnya juga. 

Hurlock (1997:11) Bahasa adalah ucapan pikiran dan perasaan seseorang yang teratur dan digunakan sebagai alat komunikasi antar anggota masyarakat yang terdiri dari menyimak, berbicara, membaca dan menulis.

Sama seperti aspek-aspek perkembangan lainnya, dalam aspek bahasa pun terdapat tahapan-tahapan atau milestone yang harus dicapai oleh anak. Milestone perkembangan aspek bahasa pada anak dimulai sejak masa pra-natal. Terdapat empat aspek dalam perkembangan bahasa anak yaitu, menyimak, berbicara, membaca dan menulis. 

Menurut Lestari (Khoiriyah, 2016) keempat aspek tersebut, aspek berbicaralah salah satu kemampuan yang harus dikuasai oleh anak sejak dini, karena berbicara merupakan proses yang kompleks karena melibatkan kemampuan berpikir, bahasa juga keterampilan sosial.

Menurut (Lestari, 2021) dalam aspek perkembangan bahasa, anak mempelajari bahasa dengan cara meniru dan menyimak, kegiatan mengamati dan meniru memegang peranan dalam menghasilkan bahasa, biasanya anak mengamati dan meniru suatu perkataan dari lingkungan sosial terdekat nya yaitu keluarga, bisa orangtua atau pengasuhnya. Banyak ahli teori yang berpendapat bahwa kemungkinan besar ibulah yang membentuk lingkungan berbahasa anak sejak dini.

Perkembangan bahasa pada usia 3-4 tahun termasuk kedalam, tahap banyak kata dimana anak mulai mampu membuat kalimat pertanyaan, pernyataan negatif, kalimat majemuk, anak juga sudah mampu menggunakan bahasa untuk berbagai keperluan termasuk bercanda atau menghibur, dan anak mulai mampu menggunakan kata-kata yang bersifat perintah atau menggunakan kata-kata untuk  menguasai keadaan. Dalam CDC (Center for Disease Control and Prevention) Capaian perkembangan dalam aspek bahasa pada usia 3 tahun adalah sebagai berikut;

• Anak dapat mengikuti instruksi 2 atau 3 langkah
• Anak dapat menyebutkan hal-hal yang familiar dengannya
• Anak memahami kata seperti di atas atau di bawah
• Anak dapat menyebutkan nama depan, umur, dan jenis kelamin
• Anak dapat menyebutkan nama temannya
• Anak dapat melakukan percakapan menggunakan 2 hingga 3 kalimat

Capaian perkembangan bahasa pada usia 4 tahun adalah sebagai berikut;

• Anak dapat bernyanyi
• Anak dapat bercerita
• Anak dapat menyebutkan nama depan dan belakang atau nama lengkap nya.

Untuk mencapai perkembangan yang optimal seperti yang telah dijelaskan di atas, maka diperlukan stimulasi yang berulang. Stimulasi yang dapat dilakukan dalam mengembangkan kemampuan berbahasa pada anak usia 3-4 tahun ialah bercerita, menurut Eka Rizki (Moeslihatoen, 2004) menjelaskan bahwa bercerita dapat membantu anak dalam mencapai tingkat pencapaian perkembangan penerimaan bahasa dan pengungkapan bahasa, dikarenakan di dalam kegiatan bercerita ini anak menyimak perkataan orang lain, anak memahami cerita dan menjawab pertanyaan sederhana dan anak dapat menceritakan kembali cerita yang telah disampaikan oleh orangtua maupun gurunya atau cerita yang pernah di dengar.  

Selain dengan kegiatan bercerita, hal yang dapat dilakukan untuk menstimulasi perkembangan bahasa anak usia 3-4 tahun ialah bernyanyi. Dalam pendidikan anak usia dini musik adalah salah satu alat bagi anak untuk belajar dan saat ini juga banyak kreasi musik atau lagu-lagu yang dibuat untuk menunjang pembelajaran anak usia dini. 

Menurut (Anggraini, 2019) dengan mengajak anak bernyanyi bersama diharapkan anak mendengar dan menikmati lagu, mengalami rasa senang bernyanyi bersama, mengungkapkan pikiran, dan perasaan, anak dapat belajar bagaimana mengendalikan suara dan dengan bernyanyi juga dapat menambah perbendaharaan kosakata melalui lagu-lagu yang dinyanyikan.

Hal yang dapat dilakukan selanjutnya untuk menstimulasi perkembangan bahasa anak usia 3-4 tahun ialah bermain flashcard. (Mutiah, 2010) menjelaskan bahwa, permainan edukasi yang dapat digunakan dalam menstimulasi perkembangan bahasa pada anak salah satunya adalah menggunakan media gambar, media gambar yang digunakan berupa gambar, angka, huruf, warna, binatang, buah-buahan dan sebagainya. 

(Rofi'ah, 2018) telah memaparkan bahwa flashcard efektif dalam menstimulasi perkembangan bahasa anak, dikarenakan memiliki kelebihan yaitu gambar atau huruf atau angka yang tertera di flashcard mudah diingat oleh anak flashcard juga mudah diaplikasikan ke berbagai macam permainan seperti tebak gambar, dan permainan yang dihasilkan pun menyenangkan bagi anak. dengan menggunakan flashcard anak mudah mengingat objek yang telah dilihatnya, maka flashcard ini dapat menstimulasi perkembangan bahasa anak, tetapi orangtua atau guru harus melakukan stimulasi ini secara berulang dan berkesinambungan.   

Tindakan yang dapat dilakukan oleh orangtua atau guru dalam menstimulasi perkembangan bahasa pada anak ialah

• Hindari sikap mengoreksi kesalahan pengucapan kata anak secara langsung, yang dapat dilakukan adalah mengulang kata tersebut secara jelas
• Mengajak anak berdiskusi soal-soal sederhana dan tanyakan apa pendapatnya tentang persoalan tersebut
• Anak mulai mengeluarkan kalimat panjang yang kompleks dan yang dapat dilakukan oleh orangtua atau guru adalah belajar meningkatkan kemampuan memahami kalimat
• Melakukan kegiatan berbisik
• Menggunakan cerita dongeng atau fabel yang mencerminkan dunia anak untuk mengajarkan banyak hal
• Konsisten melakukan stimulasi secara berulang

Aspek perkembangan bahasa pada anak usia dini sama pentingnya dengan aspek lainnya, yang mana harus di stimulasi dengan cara yang tepat agar mencapai perkembangan yang optimal. Bahasa merupakan hal penting yang harus di stimulasi dalam perkembangan anak karena bahasa adalah suatu sistem simbol untuk berkomunikasi dengan orang lain dan juga alat untuk mengekspresikan diri. 

Capaian perkembangan bahasa pada anak usia 3-4 tahun diantaranya; Anak dapat mengikuti instruksi 2 atau 3 langkah, Anak dapat menyebutkan hal-hal yang familiar dengannya, Anak dapat menyebutkan nama depan, umur, dan jenis kelamin, Anak dapat menyebutkan nama temannya, Anak dapat melakukan percakapan menggunakan 2 hingga 3 kalimat, anak dapat bernyanyi, anak dapat bercerita dan menceritakan kembali apa yang ia dengar.

Untuk mencapai perkembangan yang optimal, maka dibutuhkan stimulasi yang dilakukan oleh orangtua atau guru hal yang dapat dilakukan ialah bercerita, bernyanyi, dan bermain flashcard. Tetapi stimulasi yang diberikan harus lah konsisten serta berkesinambungan tidak boleh dilakukan hanya sekali dua kali saja, stimulasi yang diberikan haruslah berulang.

Daftar Pustaka 

Amalia, E. R. (2019). Meningkatkan Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini Dengan Metode Bercerita.

Anggraini, V., Yulsyofriend, Y., & Yeni, I. (2019). Stimulasi perkembangan bahasa anak usia dini melalui lagu kreasi minangkabau pada anak usia dini. Pedagogi: Jurnal Anak Usia Dini Dan Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2), 73-84.

Center for Disease Control and Prevention. Dev Milestone Checklist

Lestari, I. (2021). Perkembangan Bahasa pada Anak Usia 3-4 Tahun. Jurnal Kualita Pendidikan, 2(2), 113-118.

Rofi'ah, S., Setyowati, A., & Idhayanti, R. I. (2018). Media gambar flashcard dalam menstimulasi perkembangan bahasa anak usia 3-4 tahun. Jendela Inovasi Daerah, 1(2), 78-92.