Mohon tunggu...
Atik Muttaqin
Atik Muttaqin Mohon Tunggu... Freelancer - Mom blogger

Mom blogger, Voice over, Podcaster, Freelancer. Dapat ditemui di instagram @bundanisadotcom dan di blog www.bundanisa.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menelusuri Jejak Budaya, Wisata, dan Kuliner Keraton Yogya dalam Rangkaian Koteka Trip ke-8

27 Agustus 2023   16:45 Diperbarui: 28 Agustus 2023   16:13 948
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: dokumentasi pribadi

Sebagai appetizer disajikan Songgo Buwono. Sajian ini awalnya kudapan dari Keraton Jogjakarta. Dicetuskan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono VII karena kaya akan gizi dan protein. Kala itu, Songgo Buwono hanya dapat dinikmati oleh kalangan kerajaan saja. Atau kerabat keraton. Selain itu hanya disajikan di momen-momen tertentu.

Untuk main coursenya bernama Cok Ganem atau Gecok Ganem atau Kecok Ganem adalah hidangan Keraton Yogyakarta yang terbuat dari Bakso dalam Sirup Santan, Didominasi Rasa Asam dan Pedas, dan disajikan dengan lontong. 

Sebagai dessertnya adalah Manuk Nom. Manuk Nom adalah sajian legit yang terdiri dari puding yang dibuat dari perpaduan tape ketan hijau dan telur ayam. Manuk Nom ini merupakan salah satu menu kegemaran Sultan Hamengkubuwono IX.

Manuk Nom atau 'burung muda' dalam bahasa Jawa ini mempunyai filosofi jika Raja haruslah kuat seperti Manuk Nom, karena itu puding ini dibentuk menyerupai burung muda dengan sayap dari emping melinjo. Selesai makan kami berfoto bersama dan tuntas sudah acara Koteka trip yang ke-8 ini. 

Sumber gambar: dokumentasi pribadi
Sumber gambar: dokumentasi pribadi

Buat teman-teman yang juga ingin menikmati pengalaman berkesan seperti kami bisa banget lho. Dengan layanan eduwisata Faircle di nDalem Benawan ini, teman-teman akan dibawa "time travel" di tahun 1900an awal. 

Bisa pakai baju jawa khas kraton, disambut para prajurit, menyaksikan atraksi seni, dijamu dengan kuliner khas kraton sambil belajar sejarah Mataram Islam, filosofi hingga 'manner' khas Jawa. 

Selain itu bisa juga mengikuti aneka workshop. Eduwisata ini juga akan kids friendly, jadi anak-anak pun bisa diajak dolanan tradisional juga. Jadi kita tidak hanya sekadar berwisata tapi juga turut melestarikan budaya mataram kuno kepada anak-anak kita. 

Hal ini adalah bagian dari upaya Faircle untuk melestarikan budaya Mataram Islam se-otentik mungkin seperti keterangan dari Gusti Aning kemarin yang menjelaskan mengenai filosofi dari surjan yang kental dengan nilai-nilai Islam. 

Semua ini dilakukan dengan harapan bisa membantu masyarakat Yogya khususnya dalam hal ekonomi dengan melibatkan UMKM dalam kegiatan tersebut, termasuk kegiatan ngeteh ala raja seperti yang disajikan kemarin.

Sumber gambar: dokumentasi pribadi
Sumber gambar: dokumentasi pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun