B. Pembelajaran Berbasis Blended Learning
Blended Learning berasal dari kata blended (kombinasi) dan learning (belajar). Jadi Blended Learning dapat diartikan bahwa pembelajaran yang mencapurkan antara pembelajaran berbasis face to face (tatap muka) dengan pembelajaran berbasis komputer atau online.
Istilah blended learning pada awalnya digunakan untuk menggambarkan mata kuliah yang mencoba menggabungkan pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran online. Saat ini istilah blended menjadi populer, maka semakin banyak kombinasi yang dirujuk sebagai blended learning. Dalam metodologi penelitian, digunakan istilah mixing untuk menunjukkan kombinasi antara penelitian kuantitatif dan kualitatif. Adapula yang menyebut di dalam pembelajaran adalah pendekatan eklektif, yaitu mengkombinasi berbagai pendekatan dalam pembelajaran. Namun, pengertian pembelajaran berbasis blended learning adalah pembelajaran yang mengkombinasi strategi penyampaikan pembelajaran menggunakan kegiatan tatap muka, pembelajaran berbasis komputer (offline), dan komputer secara online (internet dan mobile learning).
Pembelajaran berbasis Blended learning berkembang sekitar tahun 2000 dan sekarang banyak digunakan di Amerika Utara, Inggris, Australia, kalangan perguruan tinggi dan dunia pelatihan. Melalui blended learning semua sumber belajar yang dapat memfasilitasi terjadinya belajar bagi orang yang belajar dikembangkan. Pembelajaran blended dapat menggabungkan pembelajaran tatap muka (face-to-face) dengan pembelajaran berbasis komputer. Artinya, pembelajaran dengan pendekatan teknologi pembelajaran dengan kombinasi sumber-sumber belajar tatap muka dengan pengajar maupun yang dimuat dalam media komputer, telpon seluler atau iPhone, saluran televisi satelit, konferensi video, dan media elektronik lainnya. Pebelajar dan pengajar/fasilitator bekerja sama untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Tujuan utama jenis pembelajaran ini adalah memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menjadi lebih kreatis dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang diterima olehnya saat di sekolah.
C. Peran Orang Tua Dalam Menyikapi Pembelajaran Berbasis E-Learning dan Blended Learning
Orang tua memegang peran terpenting saat anaknya memasuki tahap pembelajaran berbasis elektronik, secara keseharian mereka hanya berada di rumah, pembelajaran dan tugas yang akan dikerjakan oleh siswa hanya di rumah.
Dengan mengontrol anaknya dalam mengerjakan tugas hendaknya anak menjadi lebih giat belajar meskipun dalam kondisi daring, jika orang tua tidak memiliki kendali penuh dalam hal ini, maka hal yang tidakdiinginkan akan terjadi, seperti membohongi kedua orang tuanya dalam pembelajaran.
Oleh karena itu orang tua juga sebaiknya diberikan edukasi oleh sekolah, supaya orang tua juga paham bagaimana tindakan yang mesti dilakukannya untuk mengontrol anaknya dalam belajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H