Dikutip dari Majalah Arkeologi Indonesia dengan judul "Apresiasi dan Makna Kisah Mahabharata dalam Masyarakat Jawa Kuno". Menerangkan bahwa Sikap budaya Jawa yang sebagian masih mengacu kepada falsafah dalam Mahabharata, dapat ditafsirkan dengan dua kondisi: pertama, masyarakat Jawa tetap memandang nilai-nilai kebajikan dalam Mahabharata sebagai "tak lekang oleh zaman", sebab sejatinya yang diuraikan adalah nilai-nilai kemanusiaan universal, jadi sampai kapan pun tetap abadi selama kehidupan manusia masih ada.Â
Kedua, sampai sekarang belum ada lagi kisah tentang nilai kemanusiaan yang dihasilkan dalam kebudayaan Jawa yang mampu menggantikan kedudukan kitab Mahabharata. Kedua kondisi tersebut agaknya memang saling melengkapi, oleh karenanya sampai dewasa ini masyarakat Jawa bahkan Sunda dan Bali masih tetap menghargai nilai-nilai kemanusiaan yang diajarkan dalam kisah Mahabharata.
Dari epos India yang sangat terkenal ini, kita bisa memetik banyak pelajaran berharga tentang nilai-nilai kejujuran, kesetiaan, persaudaraan, perjuangan membela kebenaran, dan kesediaan memaafkan demi kebaikan bersama. Kecuali itu, epos ini dengan jelas menggambarkan bahwa manusia yang berbudi luhur juga memiliki kelemahan; sementara yang berwatak buruk juga memiliki sisi baik. Tak ada manusia yang sempurna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H