Sebuah video Tiktok yang diunggah pada akun @jessicafentisa pada bulan April 2024. Pada video tersebut, ia membalas komentar dengan mengunggah video yang menjelaskan bahwa ia mengalami gangguan bicara, yaitu cadel ketika membunyikan bunyi [d].
"Gua cadel 'de', iya guys itu bukan cuman 'er' doang, ada 'es' sama 'de'. Dan gua cadel 'de'."
Ujarnya pada video tersebut dan sambil mencontohkan kata lainnya sebagai berikut.
"bandung" dengan [ban_dhu] Â
"dendeng" dengan [dhen_dhe]
"dinding" dengan [dhin_dhi]
"dudung" dengan [dhu_dhu]
dan "dangdut" dengan [dha_dhut]
"Ngerasa nggk sih kalo huruf d-nya nyangkut jadi nggak di "de"."
Ia sudah berusaha mengucapkan huruf "de" yang ia contohkan tetapi tetap tidak terdengar seperti , tetapi . Ia tidak tau apa sebab ia tidak bisa menguucap bunyi [de] dengan benar. Ia memberi saran memberi tahu padanya dan orang-orang yang cadel "de" juga, pada orang yang pinter atau dokter untuk menjelaskan masalah tersebut.
Melalui fenomena di atas, terlihat gangguan yang dialami oleh Jessica Fentisa tersebut berada pada proses artikulasi bunyi "de", atau [d]. Pada dasarnya, bunyi [d] diartikulasikan oleh organ lidah dan langit-langit atas mulut. Organ lidah, khususnya daun lidah (laminal) sebagai alat ucap aktif, sementara langit-langit keras (palatal) sebagai alat ucap pasif. Proses artikulasi tersebut disebut laminopalatal (Muslich, 2008).
Dalam video tersebut, gangguan yang dialami oleh Fentisa terdapat pada bagian lidah yang kurang tepat pada langit-langit atas. Hal ini juga diperkuat dengan pengakuan oleh Fentisa dengan lidahnya yang terlalu panjang.
Sebagai kesimpulan fenomena cadel tidak hanya terjadi dalam pembunyian [r] yang sering ditemukan di masyarakat. Gangguan cadeljuga ditemukan dalam bunyi [d] seperti  yang dialami oleh Jessica Fentisa. Cadel dapat ditangani dengan perawatan secara medis maupun pelatihan secara intensif  sseperti yang dilakukan Jesica Fentisa dengan lebih memundurkan lidahnya supaya tetap terdengar membunyikan [d].
Daftar Pustaka
Fentina, J. (2024). "Replying to @ maapin poni gue nangkring ada cadel apa lagi sih??". Tiktok.com. Diakses pada tanggal 28 Juni 2024 melalui https://www.tiktok.com/@jessicafentisa/video/7361394036302679302?_r=1&_t=8nQg7KUWjcD
Muslich, M. (2008). Fonologi Bahasa Indonesia: Tinjauan Deskriptif Sistem Bunyi Bahasa Indonesia. Bumi Pustaka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H