Bima merupakan salah satu kerajaan islam yang tersohor diindonesia bagian timur.kesohorannya hingga pernah berstatus swapraja. Swapraja adalah wilayah yang memiliki hak pemerintah sendiri dalam kurun waktu 5-6 tahun dan hingga saat ini masi didapati bukti-bukti dan tradisi dalam peninggalanaya. Salah satunya adalah Rimpu. Rimpu merupakan salah satu identitas masyarakat bima atau lebih dikenal sebagai pakaian muslim bagi wanita bima.
Bagi wanita bima rimpu merupakan pakaian adat wanita muslim. Masuknya budaya rimpu pada masyarakat bima bermotokan “maja labo dahu”. Para pedagang dari arab yang datang kebimapada saat itu menjadi salh satu inspiratif bagi masyarakat bima untuk mengidentikkan pakaian mereka dengan menggunakan rimpu.
Pada saat itu hubungan rimpu kaitannya dengan keeretan berkembangnya islam sangat jelas saat itu. Pada saat itu wanita bima yang hidup pada zaman itu merupakan tersingkapnya aurat mereka sebagai aib. Pada sat itu juga siapun lelaki yang melihat aurat wanita bima maka wajib lelaki tersebut menikahinya.
Yang peril kita ketahu disini pengunaan rimpu pada masyarakat bima terdapat dua yaitu: “Rimpu Mpida” dan “Rimpu Colo”. Rimpu mpida merupaka pakaian yang diperuntukkan bagi wanita atau gadis yang masih perang ataupun yang belum berkeluarga. Rimpu Colo merupakan pakian yang wanita hijab modern yang hanya kelihatan seluruh mukanya. Rimpu colo ini yang memakainya adalah wanita yang sudah berkeluaraga.
Pada perkembangannya pakaina rimpu ini sudah mulai runtuh pada masyarakat bima. Karena masuknya budaya modern dari luar. Sehingga, rimpu ini dilupakan. Tapi pada masyarakat tertentu rimpu masih dilestarikan didesa seperti, sape, wawo. Lambitu dan sebagainya. Rimpu yang mulai runtuh ini pada masyarakat bima tidak lagi menjadi identitas bagi wanita bima saat ini. Karena, rumpu hanya menjadi pajangan bagi masyarakat bima saat ini. Rimpu yang dilupakan saat ini dan mulai masuk pakaina yang lebih modis atau modern menjadikan wanita bima tidak lagi dipandang hormat bagi lelaki saat ini. Memang pada saat ini lelaki hanya melihat keelokan, keanggunan, dan kecantikan wanita bima karena mereka menggunkan pakaian yang seksi, dan lebih menonjol.
Dengan berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan saat ini membuat budaya Rimpu di anak tirikan. Apalagi masyarakat saat ini lebih memilih pakaian yang menurut mereka lebih modis, seksi, canti dan dipandang bagus bagi lelaki yang melihatnya karena budaya yang lebih modern dan perkembangn teknologi akan semakin maju hingga pesat.
Kita hanya berfikir bahwa pakaian yang modern ini lebih cantik, dan enak dipandang namun tidak ada maknanya bagi sebagian orang. tetapi Rimpu merupakan pakaian yang merupakn salah satu ciri khas dan bermakna bagi wanita bima atau orang-orang pada saat itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H