Penulis menyadari bahwa di antara sekian banyak orang tentu ada yang tidak suka atau malah benci pada penulis. Dan penulis bisa memahami maksud dari kebanyakan orang yang tidak suka atau bahkan benci pada seseorang yang terlalu tinggi atau terlalu muluk-muluk dalam bermimpi.Â
Karena kebanyakan orang dan sudah menjadi sifat dasarnya bahwa mereka memiliki pemikiran yang logis dan realistis. Sehingga ketika ada seseorang yang membual dan omong besar dengan impiannya, maka orang lain akan membencinya. Karena mendengarkan orang yang omong besar seperti mendengarkan hal-hal yang tidak logis dan realistis sehingga tidak ada manfaat yang dapat diperoleh, malah hanya akan membawa kerugian, baik rugi waktu, pikiran dan tenaga.
Tetapi kebencian terhadap orang yang membual atau omong besar tersebut sebenarnya adalah karena kesombongan yang terselip dalam perkataan yang diucapkannya. Ketika seseorang sudah mulai menunjukkan kesombongannya, maka orang lain akan dianggap rendah, hina, dan remeh. Sehingga hal inilah yang membuat orang lain tidak nyaman dan tidak suka bahkan benci terhadap orang yang sombong.
Jika apa yang disampaikan penulis terkesan terlalu tinggi dan muluk-muluk, maka bukan berarti penulis hendak menyombongkan diri atau hendak menunjukkan seberapa tinggi pencapaian yang telah diraih penulis, karena dalam tulisan penulis, sebelum membuat tulisan dengan topik pembahasan yang tinggi, berat dan rumit, penulis terlebih dahulu memulai pembahasannya dari hal-hal yang kecil dan sederhana dahulu, kemudian membawanya secara bertahap ke pembahasan yang lebih tinggi.Â
Jadi, jika pembaca mengikuti alur penulisan dan jalan pemikirannya, maka sebenarnya pembaca dan penulis secara bersama-sama sedang mendaki ke arah puncak pembahasan. Sehingga, di situ tidak ada siapa yang lebih tinggi atau lebih rendah, karena sama-sama sedang melakukan perjalanan pendakian menuju puncak.
Di sini tidak ada siapa yang lebih pandai, lebih hebat, lebih berjasa, lebih bijaksana, lebih tinggi ilmunya dan lain sebagainya, karena di sini, semua orang adalah sama. Yang membedakan di sini adalah siapa yang paling berbakti kepadaNYA. Dan yang mengetahui siapa yang paling berbakti kepadaNYA, hanyalah DIA. Karena belum tentu yang terlihat sholeh orangnya adalah orang yang paling berbakti kepadaNYA.Â
Bisa jadi orang yang kita anggap gila dan terlihat seperti gelandangan malahan adalah kekasihNYA. Sehingga orang yang berbuat baik secara kasat mata belum tentu baik karena bisa jadi dia hanya pura-pura. Tetapi paling tidak, sepanjang yang diketahui masyarakat, orang tersebut tidak melakukan tindak kejahatan dan sering diketahui memiliki sikap dan perilaku yang baik dan sopan serta dari keturunan baik-baik, maka orang tersebut dapat dianggap orang baik meskipun ada kemungkinan kecil bahwa ternyata orang tersebut labil dan memiliki sifat yang jahat.
Sebelum memulai pembahasan, penulis ingin sedikit menyingung orang-orang yang dahulu pernah ada di masa lalu penulis. Intinya adalah kita semua sekarang sudah semakin dewasa dan bertambah umurnya, sehingga masa lalu biarlah berlalu.Â
Dan kini tiada lagi yang perlu disesali. Biarlah semua jadi kenangan untuk melangkah ke depan dan membuka lembaran baru untuk menggapai impian memajukan Indonesia. Tiada lagi perselisihan dan pertikaian yang harus dilakukan karena kita semua satu saudara, satu nusa, satu bangsa, bergerak bersama memajukan Indonesia. Bersama-sama memikirkan dan menghadapi tantangan jaman menuju Indonesia jaya.
Mari kita mulai pembahasan. Apa yang dimaksud penulis dengan membuka jalan dan menyibak rintangan pemikiran? Kita bahas satu per satu. Yang dimaksud jalan di sini adalah jalan dalam arti yang luas, baik jalan dalam arti fisik maupun jalan dalam arti kiasan. Jalan dalam arti fisik berarti jalan penghubung baik darat, laut maupun udara di setiap wilayah yang ada di Indonesia.Â
Mengapa harus dibuka jalan-jalan penghubung antar daerah ini? Hal ini agar terjadi interaksi dan percepatan perkembangan antar daerah. Tanpa dukungan jalan, maka perkembangan dan kemajuan daerah akan terhambat. Kondisi wilayah Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau serta wilayah perairan yang luas, sangat dibutuhkan sarana dan prasarana yang memadai.