Mohon tunggu...
Athoillah Ilham Radanta
Athoillah Ilham Radanta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo saya Athoillah Ilham Radanta, saya mahasiswa dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dan berasal dari jurusan Teknik Kelautan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Eksplorasi dan Eksploitasi Berkelanjutan: Teknologi Migas dan Sumber Daya Kelautan di Era Modern

13 Desember 2024   13:31 Diperbarui: 13 Desember 2024   13:31 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Penerapan teknologi ramah lingkungan menjadi kunci untuk mengurangi dampak negatif. Contohnya, material biodegradabel digunakan dalam operasi pengeboran untuk meminimalkan limbah. Teknologi carbon capture and storage (CCS) membantu mengurangi emisi karbon dari pembakaran migas.

Sistem pemantauan berbasis AI dapat mendeteksi dan mencegah kebocoran minyak sebelum menjadi masalah besar. Selain itu, penggunaan renewable energy dalam operasi offshore, seperti solar panel pada platform produksi, membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

3. Kerangka Regulasi dan Kerja Sama Internasional

Kerangka regulasi yang kuat diperlukan untuk memastikan keberlanjutan eksplorasi dan eksploitasi. Kerja sama internasional dalam mengatur eksploitasi sumber daya laut sangat penting, mengingat sifat lintas batas ekosistem laut. Contohnya, konvensi internasional seperti UNCLOS memberikan panduan tentang pemanfaatan sumber daya laut secara adil dan berkelanjutan.

Studi Kasus Nyata: Teknologi Migas di Lokasi Tertentu

Sebagai contoh, pengembangan Blok Mahakam di Indonesia menunjukkan bagaimana teknologi directional drilling dan subsea manifolds berhasil meningkatkan efisiensi eksploitasi migas di wilayah tersebut. Dengan memanfaatkan teknologi ini, produksi migas dapat dimaksimalkan tanpa membangun infrastruktur besar yang merusak lingkungan sekitar.

Selain itu, teknologi floating LNG (FLNG) di Blok Masela menjadi bukti inovasi Indonesia dalam mengelola sumber daya alamnya. FLNG memungkinkan pencairan gas alam di lokasi produksi, mengurangi kebutuhan transportasi darat yang mahal dan berisiko terhadap lingkungan.

Perbandingan Global: Teknologi dan Regulasi

Di Norwegia, teknologi pengurangan emisi karbon menjadi fokus utama, dengan penerapan teknologi CCS yang luas di berbagai proyek migas. Sebaliknya, negara-negara berkembang seperti Indonesia masih menghadapi tantangan dalam pengadopsian teknologi hijau karena keterbatasan biaya dan infrastruktur.

Kerangka regulasi juga berbeda. Norwegia memiliki peraturan ketat yang mengharuskan perusahaan migas untuk mematuhi standar lingkungan yang tinggi. Di sisi lain, Indonesia masih berupaya meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum terhadap pelanggaran lingkungan dalam sektor migas.

Peluang Riset dan Kolaborasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun