Mohon tunggu...
Athoillah Ilham Radanta
Athoillah Ilham Radanta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo saya Athoillah Ilham Radanta, saya mahasiswa dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dan berasal dari jurusan Teknik Kelautan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Proses Pantai Dinamika Alami dan Antropogenik

2 Juli 2024   01:05 Diperbarui: 2 Juli 2024   01:09 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembangunan Infrastruktur

Pembangunan infrastruktur seperti pelabuhan, breakwater, dan tembok laut dapat mengubah pola arus dan gelombang, sehingga mempengaruhi proses erosi dan sedimentasi. Pembangunan infrastruktur juga dapat menyebabkan kerusakan habitat di pantai.

Penambangan Pasir

Penambangan pasir yang berlebihan dapat menyebabkan berkurangnya material yang tersedia untuk proses sedimentasi, mengakibatkan erosi pantai yang lebih besar. Penambangan pasir juga dapat merusak habitat di pantai dan mengganggu keseimbangan ekosistem.

Perubahan Penggunaan Lahan

Perubahan penggunaan lahan seperti urbanisasi dan reklamasi lahan dapat mengubah struktur dan fungsi ekosistem pantai. Urbanisasi dapat menyebabkan peningkatan polusi dan degradasi habitat, sementara reklamasi lahan dapat menyebabkan hilangnya habitat alami di pantai.

Polusi

Polusi dari limbah industri, pertanian, dan domestik dapat mencemari air dan habitat di pantai. Polusi dapat menyebabkan penurunan kualitas air, kerusakan habitat, dan ancaman terhadap kesehatan manusia dan hewan.

  • Kesimpulan

Pantai adalah lingkungan yang sangat dinamis dan kompleks, yang dipengaruhi oleh berbagai proses alami dan antropogenik. Pemahaman tentang proses pembentukan dan perubahan pantai, dinamika arus dan gelombang laut, erosi, sedimentasi, akresi, serta dampak aktivitas manusia sangat penting untuk pengelolaan dan konservasi ekosistem pantai. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang dinamika pantai, kita dapat mengembangkan strategi pengelolaan yang lebih efektif dan berkelanjutan untuk melindungi dan memanfaatkan pantai secara bijaksana.

Referensi

  1. Barbier, E. B., Hacker, S. D., Kennedy, C., Koch, E. W., Stier, A. C., & Silliman, B. R. (2011). The value of estuarine and coastal ecosystem services. Ecological Monographs, 81(2), 169-193.
  2. Alesheikh, A. A., Ghorbanali, A., & Nouri, N. (2007). Coastline change detection using remote sensing. International Journal of Environmental Science and Technology, 4(1), 61-66.
  3. Sanchez-Arcilla, A., Jimenez, J. A., & Valdemoro, H. I. (2016). Climate change impacts on the Ebro delta: land-ocean interactions and management. Journal of Coastal Research, 28(1), 142-155.
  4. Zhu, Z., Xu, Y. J., & Duan, J. (2017). Estuarine and coastal sediment dynamics. Estuarine, Coastal and Shelf Science, 198, 1-7.
  5. Turner, R. K., Adger, W. N., & Doktor, P. (1998). Assessing the economic value of coastal resources: The case of the Mediterranean Sea. Ocean & Coastal Management, 38(3), 179-200.
  6. Tian, B., Wu, W., Yang, Z., & Zhou, Y. (2020). Drivers, trends, and potential impacts of urbanization on the Bohai Sea coast. Science of the Total Environment, 720, 137-144.
  7. He, Q., & Silliman, B. R. (2019). Climate change, human impacts, and coastal ecosystems in the Anthropocene. Current Biology, 29(19), R1021-R1035

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun