Pertentangan antara kedua kelas ini dipandang sebagai sumber konflik dan ketidakadilan dalam masyarakat dan Marx percaya bahwa konflik ini pada akhirnya akan mengarah pada perubahan sosial yang signifikan, termasuk kemungkinan revolusi proletariat yang dapat menggulingkan sistem kapitalis. Marxisme Klasik bukan hanya sekadar kritik terhadap kapitalisme, ia juga menawarkan visi untuk masa depan yang lebih baik.Â
Marx percaya bahwa setelah revolusi proletariat, masyarakat akan bergerak menuju bentuk sosialisme dimana alat produksi akan dimiliki secara kolektif. Dalam masyarakat sosialisme, tujuan produksi akan berorientasi pada pemenuhan kebutuhan manusia, bukan keuntungan. Ini akan diikuti oleh tahap akhir, yaitu komunisme, di mana kelas-kelas sosial akan dihapuskan sepenuhnya, dan masyarakat akan berfungsi tanpa hierarki atau eksploitasi.Â
Marxisme Klasik telah mempengaruhi berbagai gerakan politik, sosial, dan intelektual di seluruh dunia. Meskipun banyak interpretasi dan aplikasi dari pemikiran Marx dan Engels telah muncul, fondasi Marxisme Klasik tetap menjadi referensi utama dalam diskusi tentang ketidakadilan sosial, hak pekerja, dan transformasi masyarakat.Â
Marxisme Klasik adalah sebuah teori yang menawarkan analisis kritis terhadap kapitalisme dan mempertanyakan struktur kekuasaan serta hubungan sosial. Dengan fokus pada pertentangan kelas dan materialisme historis, teori ini mengusung visi transformasi sosial yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan setara.
Persamaan Marxisme dan marxisme klasikÂ
Teori marxisme dan marxisme klasik memiliki persamaan dalam pertentangan kelas.  Baik marxisme ataupun marxisme klasik menekankan adanya  pertentangan kelas antara bourgeoisie (kaum pemilik alat produksi) dan proletariat (kaum pekerja).Â
Bourgeoisie adalah kelas pemilik alat produksi yang memiliki kontrol atas kekayaan dan sumber daya. Proletariat adalah kelas pekerja yang tidak memiliki alat produksi dan harus menjual tenaga kerja mereka untuk bertahan hidup.Â
Kedua teori ini mengaggap bahwa adanya kelas-kelas ini akan menyebabkan ketidakadilan dan dapat menciptakan ketegangan yang mendasari banyak isu sosial dan politik. Selain itu persamaan antara marxisme dan marxisme klasik yaitu sama-sama memberikan kritik terhadap kapitalisme yang dianggap memiliki sistem yang menghasilkan eksploitasi dan ketidakadilan.Â
Mereka menyoroti bagaimana kaum kapitalis mengumpulkan kekayaan dengan mengorbankan kelas pekerja. Marxisme dan Marxisme Klasik berargumen bahwa kaum kapitalis mengumpulkan kekayaan dengan memanfaatkan tenaga kerja proletariat yang sering kali dihadapkan pada kondisi kerja yang buruk dan upah yang tidak adil.Â
Ketidakadilan ini menjadi sumber konflik yang mendorong kelas pekerja untuk melawan struktur kekuasaan yang ada. Adapun persamaan teori marxisme dan marxisme klasik dengan teori hubungan internasional lainnya seperto realisme, neorealisme, liberalisme dan neoliberalisme yaitu, teori ini menganalisis bagaimana struktur ekonomi dan kelas sosial mempengaruhi hubungan kekuasaan dalam masyarakat.Â
Mereka menekankan pentingnya konflik kelas dalam menentukan dinamika sosial dan politik, begitupun Realisme dan Neorealisme, teori ini juga fokus pada struktur kekuasaan meskipun lebih pada negara sebagai aktor utama. Mereka menganalisis bagaimana kekuasaan dan kepentingan nasional membentuk interaksi antarnegara dalam sistem internasional.Â