Mohon tunggu...
Umi Athiyah
Umi Athiyah Mohon Tunggu... Guru - Kemenangan milik orang yang berjuang

Jiwa Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Falsafah Hidup ala Gus Baha'

24 Agustus 2022   13:30 Diperbarui: 28 September 2022   12:05 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam kehidupan, pandangan hidup sangatlah diperlukan, mengingat zaman sekarang ini masalah hidup begitu kompleks sehingga membuat seseorang lebih mudah stress dalam menjalani kehidupan. 

Gus Baha' kyai asal Rembang Jawa Tengah yang terkenal sangat 'alim, juga kharismatik dan sangat sederhana ini hadir memberikan oase kehidupan yang sangat menyejukkan hati di tengah kegersangan hidup yang semakin tidak menentu ini, sehingga sangat bagus untuk diterapkan dalam kehidupan agar kita tetap tenang dalam menjalani hidup yang hanya sementara ini.

1. Posisi apa pun sama sekali bukan tujuan

Memiliki sebuah pangkat, jabatan sangatlah menyenangkan. Tapi pada kenyataannya sebuah jabatan tidak menjamin seseorang menjadi lebih bahagia karena memang jabatan bukanlah tujuan akhir hidup tapi hanya sebuah peran kehidupan yang kelak akan dimintai dipertanggugjawaban. 

2. Tidak menjadi apa pun juga tidak masalah

Setiap orang memiliki peran dalam hidupnya masing-masing. Tidak memiliki jabatan tinggi dan menjadi orang penting tidaklah mengapa. Yang terpenting bersikaplah yang sebaik-baiknya sesuai peran hidup kita masing-masing karena itulah bagian dari amal yang yang akan membahagiakan diri kita kelak. Jadi tidak jadi apa pun tidak masalah yang penting menjadi manusia yang bertaqwa.

3. Tidak dikenal orang juga tidak  masalah

Memiliki popularitas mungkin menyenangkan dan juga membanggakan tapi justru kadang popularitas membuat seseorang tidak leluasa dalam bersikap secara natural karena apa pun yang dilakukan menjadi sorotan publik. Jadi tidak dikenal khalayak ramai justru membuat kita bisa bersembunyi dari perhatian  banyak orang. Kita menjadi lebih leluasa dan santai

4. Tidak diakui keberadaanya juga tidak masalah

Adalah fitrah manusia keberadaannya ingin diakui oleh orang lain. Tapi justru kalau keberadaan selalu diakui bisa membuat kita menjadi lebih mudah tersinggung dan marah apabila suatu saat keberadaan kita tidak diakui. Jadi tidak diakuinya keberadaan kita justru akan menyelamatkan kita dari sifat sombong dan selalu ingin diakui.

5. Tidak dihormati juga tidak masalah

Tidak dihormati tidaklah masalah dan tidak perlu juga marah-marah meskipun punya peran penting dalam hidup ini karena justru dengan bersikap tawadhu' akan meninggikan derajat kita di hadapan ilahi. Wallahu A'lam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun