Mohon tunggu...
Athira Naila
Athira Naila Mohon Tunggu... Lainnya - Athira Naila Khairunnisa

Athira Naila Khairunnisa XII MIPA 8

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Essai Novel from Cold Mountain

22 Februari 2022   13:45 Diperbarui: 22 Februari 2022   13:50 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gambar keduanya ditampilkan kepada pemirsa melalui mata orang lain. Misalnya saat bernyanyi di kapel, visi kami tentang Inman ada di atas bahu Ada saat dia menoleh ke belakang. Hal yang sama berlaku untuk adegan di mana Ada menatap Inman di atap. Ketika kita akhirnya melihat mereka pada saat yang sama, itu memberi kita perasaan lega dan gembira yang luar biasa atas persatuan mereka.

Momen paling kuat adalah momen yang menunjukkan Natalie Portman, seorang janda konfederasi. Itu adalah sedikit dan beragam adegan seorang wanita yang harus berjuang untuk dirinya sendiri dan untuk anaknya. Keputusasaan dari situasinya adalah satu-satunya hal dalam film yang berhasil mengubah emosi dari rasa jijik terhadap perang menjadi rasa kasihan dan keputusasaan yang tenang.

Pada akhirnya tidak mungkin untuk melihat cerita itu sebagai sesuatu selain pandangan feminis tentang perang. Ada sedikit interaksi antara dua orang yang benar-benar dibicarakan dalam film, dan ini merupakan risiko terhadap pesan film karena begitu banyak yang hilang atau hilang darinya yang bisa jadi penting dalam membangunnya. 

Karakter Kidman gagal untuk menunjukkan atau membuktikan mengapa Inman begitu mencintainya, yang akhirnya kita lihat hanyalah seorang gadis lugu yang jatuh cinta dengan seorang tentara, dia akan kalah dalam perang atau kepada pihak berwenang yang dia hindari. 

Jika bukan karena pemeran pendukung yang sangat menawan dan faktor cinta, cerita ini hanya akan menjadi pelajaran lain tentang efek buruk perang. 

Film ini berhasil mengangkat tema-temanya yang beragam. Ini adalah film roman dan drama yang bagus yang membangkitkan emosi luar biasa yang kuat pada penonton sambil tetap mempertahankan intriknya dalam film. Ending yang tidak dapat diprediksi karena kematian Inman mengakhiri film dengan nada positif.

By: Athira Naila Khairunnisa 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun