Mohon tunggu...
Athira Zahira
Athira Zahira Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Andalas.

Saat ini saya sedang menempuh pendidikan sebagai mahasiswa dari salah satu universitas di Indonesia, tepatnya di Sumatera Barat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Terbatasnya Ruang Komunikasi untuk Orang Berkebutuhan Khusus

2 November 2022   21:48 Diperbarui: 2 November 2022   22:15 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Komunikasi merupakan serangkaian aktifitas yang sering kita temui di kehidupan sehari - hari. Tak jarang, komunikasi inilah yang membangun suasana dan memperlancar kegiatan atau rutinitas manusia. Komunikasi merupakan suatu hal yang tak lepas dari kehidupan bermasyarakat, tanpa komunikasi kita tidak dapat menyampaikan ataupun menerima pesan dari orang lain. Sudah menjadi kodratnya manusia sebagai makhluk sosial, dimana mereka akan terus berkomunikasi sebagai bentuk keberlangsungan hidup dan menyesuaikan diri di lingkungan sekitarnya. Harold D. Lasswell berpendapat mengenai istilah komunikasi, ia mengatakan bahwa cara yang tepat untuk menerangkan suatu tindakan komunikasi ialah menjawab pertanyaan "Siapa yang menyampaikan, apa yang disampaikan, melalui saluran apa, kepada siapa, dan apa pengaruhnya".

Secara teori, komunikasi terjadi dengan adanya kesamaan pengertian antara kedua belah pihak yang sedang berinteraksi. Interaksinya berjalan dengan saling mempengaruhi satu sama lain baik sengaja atau tidak sengaja serta secara luas dapat menggunakan bahasa verbal ataupun ekspresi wajah, dan sebagainya. Ruang lingkup dalam komunikasi bersifat luas, dapat berupa komunikasi antar individu, komunikasi antar kelompok, ada juga komunikasi dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Dibalik banyaknya manusia di dunia ini yang dengan mudahnya berkomunikasi melalui verbal. Adapula, orang - orang berkebutuhan khusus yang tidak dapat mendengar dan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa isyarat. Namun, tidak semua orang memahami, mendalami serta mengimplementasikan bahasa isyarat di kehidupan sehari - hari nya.

Di negara kita Indonesia, masih kurangnya minat individu dalam mempelajari bahasa isyarat, sehingga jarang terjadi komunikasi dengan orang - orang berkebutuhan khusus. Terkadang, komunikasi antara individu yang memiliki kemampuan bahasa dan pendengaran yang baik dengan orang berkebutuhan khusus, berjalan secara terbatas. Hal ini mengartikan bahwa komunikasi yang terjadi tidak berjalan dalam waktu yang lama karena keterbatasan perantara dalam berkomunikasi, akibatnya tidak terjalin kesamaan pengertian atau makna antara keduanya. Dengan kata lain, komunikasi itu tidak berjalan secara efektif. Dalam komunikasi nonverbal, bahasa isyarat merupakan salah satu alternatif yang ada di dalamnya. Biasanya, bahasa isyarat banyak digunakan oleh orang tuli atau tunarungu dalam berkomunikasi dengan orang lain.

Interaksi yang terjalin saat berkomunikasi dengan tunarungu akan menggunakan model komunikasi yang berbeda dengan komunikasi melalui verbal (lisan). Dikarenakan, antara kedua belah pihak yang berkomunikasi akan menggunakan sebuah perantara baik orang atau media tertentu. Berdasarkan model komunikasi yang digunakan tidak dapat efektif ketika menggunakan model komunikasi satu arah, jika salah satu diantara komunikan dan komunikator tidak memahami bahasa isyarat. Tentu, akan menggunakan perantara lain seperti sebuah media (handphone) atau orang lain yang mengerti bahasa isyarat dengan pendengaran yang normal dan dapat menterjemahkan pesan yang disampaikan kepada komunikan nya.

Contohnya, saat seorang pelajar yang memiliki keterbatasan dalam pendengarannya atau disebut juga dengan orang tuli (tunarungu) yang sedang mendengarkan penjelasan dari guru di sekolahnya yang tidak memahami bahasa isyarat. Untuk itu, pelajar tersebut akan berusaha mencari sebuah perantara yang dapat mengantarkan pesan yang disampaikan oleh guru nya. Pelajar itu menggunakan media alternatif seperti handphone dengan voice typing, sehingga memudahkannya dalam memahami materi yang disampaikan. Orang berkebutuhan khusus cenderung mencari cara agar dapat berkomunikasi tanpa hambatan dengan orang lain, yang seharusnya sebagai seseorang dengan fisik yang utuh dan tidak ada kekurangan ini mampu untuk menghargai dan belajar menggunakan bahasa isyarat serta menunjukkan bahwa kita tidak membeda - bedakan lawan bicara dan tertarik untuk berkomunikasi dengan mereka.

Dapat kita lihat, bahwa bahasa isyarat itu penting untuk di pelajari. Selain dapat berkomunikasi dan berbagi pengalaman dengan orang berkebutuhan khusus, kita juga dapat memperluas komunikasi antara kita dengan mereka yang kesulitan berkomunikasi secara verbal. Dengan perkembangan teknologi yang pesat saat ini, gunakan kemajuan tersebut dalam belajar bahasa isyarat dan meningkatkan minat dalam mengimplementasikan bahasa isyarat di kehidupan sehari - hari. Agar nantinya, ruang lingkup komunikasi dengan orang berkebutuhan khusus memiliki cakupan yang luas serta berjalan dengan efektif dan efisien.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun