BATANG, Desa Gondang (7/8) Pelaksanaan kegiatan KKN UNDIP TIM II Periode 2020 ini berbeda dari biasanya mengingat adanya pandemi Covid-19. Kegiatan yang dilaksanakan mulai tanggal 5 Juli 2020 dengan lokasi pada masing-masing domisili mahasiswa berupa program kerja monodisiplin selama 45 hari dalam bentuk sosialisasi secara door to door dan pemberian edukasi kepada masyarakat.
Namun kegiatan pengabdian ini tetap berjalan dengan mematuhi protokol kesehatan new normal. Pelaksanaan KKN Pulang Kampung ini dilakukan pula oleh Athik Dina Nashihah di Desa Gondang, Kecamatan Subah.
Dalam era new normal ini masyarakat diharuskan mengurangi berkegiatan di luar rumah dan terus mematuhi protokol kesehatan. Namun kurangnya pemahaman menyebabkan masyarakat mengganggap adanya new normal berarti virus Covid-19 telah musnah sehingga mereka bebas melakukan kegiatan di luar rumah.
Masyarakat cenderung enggan menggunakan masker saat keluar rumah, tidak menerapkan physical distancing dan kurang menjaga kebersihan tangan serta protokol kesehatan lainnya.
Berangkat dari permasalahan tersebut, mahasiswa KKN Undip merancang program mengenai edukasi new normal dan adaptasi kebiasaan baru. Kegiatan ditujukan pada masyarakat Dukuh Gunung Pring terutama anak-anak yang menganggap adanya pandemi Covid-19 ini tidak berbahaya.
Edukasi ini dilakukan dengan menggunakan video animasi dan poster yang berisi tentang pengertian new normal dan hal yang harus dilakukan saat adaptasi kebiasaan baru.
“Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan anak-anak bisa lebih memahami dan menerapkan protokol kesehatan serta juga diisi dengan mewarnai gambar edukasi new normal, olahraga bersama dan cara membuat masker yang mudah untuk anak-anak.” ujar mahasiswi berumur 21 tahun itu.
Berikutnya kegiatan yang dilakukan terkait kondisi desa yang saat musim kemarau mengalami kurangnya ketersediaan jumlah air. Dengan adanya permasalahan tersebut sehingga dibuat program kerja berupa Pelatihan Pembuatan Biopori untuk masyarakat.
Biopori merupakan lubang resapan untuk menampung air hujan dan meresapkannya kembali ke tanah. Dengan manfaat dibuatnya biopori ini yakni mengurangi sampah organik, menyuburkan tanah, membantu mencegah terjadinya banjir dan mempengaruhi jumlah air tanah. Lokasi pembuatannya pada area terbuka disekitar tempat tinggal warga seperti di pekarangan, di bawah pohon dan pada alur air.
Guna melakukan pengembangan program kerja, mahasiswa melakukan pembuatan materi serta modul yang akan digunakan untuk penyuluhan untuk masyarakat dan dilanjutkan dengan pelatihan terkait pembuatan biopori. Kegiatan ini dilakukan kepada warga Rt 06 Rw 03 Dukuh Gunung Pring, Desa Gondang, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang dengan metode door to door dan melalui video yang disebarkan lewat media sosial.
Oleh: Athik Dina Nashihah
Editor: Ragil Saputra, S.Si, M.Cs
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H