Sudah lama sajak ini tak terurai dalam aksara
Teristimewa hanya untukmu saja
Terbenam jauh dalam ruang  yang tak tersapa
Meski lisan ini tak mampu lagi untuk berkata
Tepat 77 hari kehadiranmu tak lagi bersama
Ada banyak perubahan dalam hidup ini, Yang tak lagi seiring melangkah dengan keteduhan hatimu
Tuturan lembut yang tak pernah melukai kalbu
Kehadiran yang selalu membawa syahdu
Ayah, Ku rindu..
Bolehkah suatu saat kelak, Jika Sang Pemilik waktu mengizinkan kita dipertemukan kembali
ku hanya ingin mengatakan, Ayah ku rindu dan ku menyayangimu..
maafkan gadis kecilmu yang belum bisa memberikan sejuta kasih sayang untukmu.
Semoga kelak diri ini bisa menjadi penerus sosok yang hebat sepertimu.
Terimakasih Ayah, Ku rindu.
Prob, 12 Okt 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H