Mohon tunggu...
Athifah Mumtazah
Athifah Mumtazah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Alfakir

Langkah besar tak akan mampu terwujud, tanpa diawalinya dengan langkah kecil, maka menulislah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi:Hati yang Merindu

12 Oktober 2021   20:58 Diperbarui: 12 Oktober 2021   21:27 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah lama sajak ini tak terurai dalam aksara

Teristimewa hanya untukmu saja

Terbenam jauh dalam ruang  yang tak tersapa

Meski lisan ini tak mampu lagi untuk berkata

Tepat 77 hari kehadiranmu tak lagi bersama

Ada banyak perubahan dalam hidup ini, Yang tak lagi seiring melangkah dengan keteduhan hatimu

Tuturan lembut yang tak pernah melukai kalbu

Kehadiran yang selalu membawa syahdu

Ayah, Ku rindu..

Bolehkah suatu saat kelak, Jika Sang Pemilik waktu mengizinkan kita dipertemukan kembali

ku hanya ingin mengatakan, Ayah ku rindu dan ku menyayangimu..

maafkan gadis kecilmu yang belum bisa memberikan sejuta kasih sayang untukmu.

Semoga kelak diri ini bisa menjadi penerus sosok yang hebat sepertimu.

Terimakasih Ayah, Ku rindu.

Prob, 12 Okt 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun