Dampak emosional dan sosial dari pertengkaran orang tua juga dapat mempengaruhi kinerja akademis anak. Anak-anak yang mengalami stres akibat konflik di rumah mungkin:
- Konsentrasi yang Buruk: Pikiran mereka mungkin terus-menerus teralihkan oleh masalah di rumah, yang mengganggu fokus mereka di sekolah.
- Penurunan Prestasi: Stres dan kecemasan dapat menyebabkan penurunan motivasi dan prestasi akademis.
seperti video yang saya cantumkan di atas di mana seorang anak korban dari buruknya komunikasi antara keluarga yang berujung pada konsentrasi anak yang beerkurang.
5. Model Perilaku
Anak-anak belajar dari lingkungan di sekitar mereka. Komunikasi yang buruk antara orang tua dapat menjadi model perilaku yang mereka tiru. Ini bisa mencakup:
- Cara Berkomunikasi: Anak-anak mungkin menganggap bahwa berteriak atau menggunakan kata-kata kasar adalah cara yang tepat untuk menyelesaikan konflik.
- Pengelolaan Emosi: Mereka mungkin tidak belajar cara yang sehat untuk mengelola emosi mereka, yang dapat berlanjut hingga dewasa.
Dampak komunikasi pertengkaran orang tua terhadap anak tidak dapat diabaikan. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk berusaha menjaga komunikasi yang sehat, bahkan saat menghadapi konflik. Menggunakan teknik komunikasi yang konstruktif, seperti berbicara dengan tenang, mendengarkan satu sama lain, dan mencari solusi bersama, dapat membantu mengurangi dampak negatif yang mungkin dirasakan oleh anak. Dengan menciptakan lingkungan yang lebih stabi, peran orang tua dapat membantu anak-anak mereka tumbuh dengan lebih sehat secara emosional dan sosial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H