Athfal Al Barado
27.12.2022
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan lonjakan harga pangan sampai akhir tahun diperkirakan masih berlanjut jelang tahun 2022. PerMaret tahun ini kenaikan harga pangan telah mencapai 13 persen, maka sampai akhir tahun kenaikan ini bisa mencapai 20 persen.
"Kemungkinan akan naik lebih jauh, berpotensi hingga 20 persen menjelang akhir tahun 2022," kata Sri Mulyani dalam Seminar Internasional: Global Collaboration for Tackling Food Insecurity, Nusa Dua, Bali, Jumat (15/7).
Selain itu, krisis pupuk yang membayangi juga berpotensi memperparah krisis pangan. Tak hanya tahun ini bahkan hingga tahun 2023 dan seterusnya.
Sehingga dia menilai ancaman krisis pangan ini harus segera diatasi. Pengerahan semua mekanisme pembiayaan yang tersedia perlu segera dilakukan untuk menyelamatkan nyawa dan memperkuat stabilitas keuangan, termasuk sebagai respons dari sisi sosial.
Ancaman krisis pangan ini tidak terlepas dari dampak pandemi Covid-19 yang terjadi pada tahun 2020. Termasuk perang di Ukraina yang mengakibatkan pembatasan ekspor.
Sejak kenaikan harga bahan pokok sebelumnya, para pedagang juga sebenarnya telah merasakan dampak akan kenaikan harga apa yang telah mereka jual. Kurang lebih 50% minat para pembeli berkurang dan hal itu telah disadari oleh para pedagang. Akan tetapi, hal itu tidak membuat para pedagang dengan seenaknya menurunkan harga karena mereka juga tahu,bahwa pembeli juga membutuhkan barang yang mereka jual.
"Pandemi COVID-19 yang belum terselesaikan, serta perang yang sedang berlangsung di Ukraina kemungkinan akan memperburuk kerawanan pangan akut 2022 yang sudah parah yang sudah kita lihat," katanya.
Selain itu, ketidaksesuaian permintaan pasokan dan gangguan pasokan yang mendorong harga pangan naik ke level tertingginya. Dia pun memperkirakan tantangan terhadap ekonomi global kemungkinan akan terus berlanjut.
Di daerah Banyuwangi sendiri, harga cukup stabil dan terus bertahan ketika ibu Ipuk selaku Bupati Banyuwangi mengunjungi beberapa pasar di Banyuwangi. Menurut beliau, kestabilan harga pasar ini guna memberikan kemudahan dan kelancaran terhadapa berbagai pihak sehingga tidak ada pihak yang di rugikan dan semuanya bisa mendapatkan bagiannya sendiri.
Selain itu, Banyuwangi sendiri memiliki banyak sumber daya alam yang bisa menghasilkan berbagai kebutuhan pokok dan hal itu juga didukung penuh oleh pemerintah setempat. Penyebaran produk-produk yang dihasilkan oleh masyarakat  Banyuwangi dikemas baik dan mendapatkan perhatian yang benar-benar bagus dari pemerintah dan juga masyarakat luas Banyuwangi sendiri.
Oleh sebab itu, dukungan penuh dari pemerintah dan juga kesadaran masyarakat Banyuwangi telah membuahkan hasil yang membuat harga dari bahan-bahan pokok disana tetap stabil dan tidak adanya ketakutan terhadap keinaikan barang- barang yang cukup intens.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H