Mungkin dari kita semua setidaknya pernah atau bahkan sering melakukan prokrastinasi ini, Mungkin bagi sebagian dari kita kata ini masih asing.Â
Namun, mari kita kenali, nah kata prokrastinasi ini adalah sebuah kebiasan untuk menunda-nunda suatu tindakan pekerjaan atau tugas-tugas yang semestinya harus segera diselesaikan.
Siapa di antara kita yang tidak pernah terjebak dalam kebiasaan menunda-nunda tugas-tugas yang harus kita selesaikan? Mungkin pernah menikmati rebahan atau sekadar melihat TikTok.Â
Apakah kita menyadari seberapa berbahaya kebiasaan ini?.Meskipun terasa nikmat melakukan kebiasaan tersebut. Padahal kita sebetulnya menyadari konsekuensinya jika kita terus menunda-nunda pekerjaan kita.
Prokrastinasi juga dapat memiliki dampak negatif pada kesejahteraan psikologis dan produktivitas. Ini merupakan tantangan umum yang sering dihadapi oleh banyak orang.Â
Oleh karena itu kita perlu menggali lebih dalam lagi penyebab mengapa kita melakukan kebiasaan prokrastinasi ini dan yang paling penting, bagaimana cara mengatasi prokrastinasi ini agar kita menjalani kehidupan yang lebih baik lagi.
Sebenarnya, Apa itu Prokrastinasi dalam Psikologi?
Klingsieck (2013) membuat definisi dari perspektif psikologi, yang mencakup dan memperbaiki definisi sebelumnya. Prokrastinasi didefinisikan sebagai menunda tugas atau aktivitas penting tanpa mempertimbangkan dampak negatifnya.Â
Istilah kata prokrastinasi ini juga dapat diartikan sebagai kebiasaan menunda-nunda suatu pekerjaan atau Tindakan, seringkali tanpa alasan yang jelas atau logis. Ini dapat menjadi tantangan yang signifikan dalam mencapai tujuan dan memenuhi tanggung jawab kita sehari-hari.
Perlu kita ketahui Prokrastinasi juga dapat menjadi sumber stres, kecemasan, dan bahkan depresi, jadi dari sudut pandang psikologi, ini memiliki beberapa penyebab yang dapat dikaji dari sudut pandang kesehatan mental.Â
Faktor psikologis yang berhubungan dengan prokrastinasi termasuk motivasi, regulasi emosi, persepsi waktu, dan tingkat kesehatan mental seseorang.
Dari perspektif kesehatan mental, menangani prokrastinasi memerlukan pemahaman tentang faktor-faktor psikologis yang terkait dengan prokrastinasi ini, serta strategi untuk meningkatkan motivasi, mengelola emosi, dan mengembangkan keterampilan regulasi diri.Â
Tetapi kognitif perilaku (CBT), serta metode kesehatan mental lainnya, dapat membantu orang mengatasi prokrastinasi dan membuat kebiasaan kerja yang lebih sehat.
Apa yang Menyebabkan Prokrastinasi?
Setelah mempelajari konsep umum seperti definisi dan faktor psikologis prokrastinasi serta dampak pada Kesehatan mental. Mungkin terlintas di benak kita mengenai penyebab dari prokrastinasi. "Kenapa saya bisa mengalami prokrastinasi?"
Menurut halodoc.com, alasan utama mengapa seseorang sering prokrastinasi adalah karena adanya gagasan tertentu yang ada pada dirinya.Â
Sebagai ilustrasi, ada individu yang sering mengatakan, "Aku harus merasa terinspirasi atau termotivasi agar dapat mengerjakan suatu pekerjaan pada waktu tertentu."
Selain itu, hal-hal berikut dapat menyebabkan prokrastinasi, terutama yang terkait dengan gangguan kesehatan mental:
- Depresi
Rasa putus asa, tidak berdaya, dan kekurangan energi dapat menyebabkan kesulitan untuk memulai dan menyelesaikan tugas yang sangat mudah. Orang yang depresi cenderung akan prokrastinasi karena mereka tidak tahu bagaimana mengerjakan pekerjaan mereka.
- Obsessive compulsive disorder (OCD)
OCD adalah gangguan mental di mana penderitanya merasa sangat takut dan cemas. Orang dengan OCD sering dianggap sebagai perfeksionis, dan tidak sehat.Â
Orang-orang yang memiliki standar yang sangat tinggi untuk diri mereka sendiri seringkali prokrastinasi karena mereka takut mereka tidak akan dapat memenuhi standar tersebut.Ini adalah salah satu alasan mengapa prokrastinasi menjadi hal yang cukup umum bagi mereka. Hal inilah yang membuat orang takut melakukan kesalahan dan ragu tentang kebenarannya.
- Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
ADHD atau dapat disebut dengan gangguan kecemasan merupakan gangguan mental yang membuat penderitanya sulit untuk fokus.Â
Ini dapat menyebabkan prokrastinasi dengan mengganggu kemampuan seseorang untuk mengendalikan emosi atau berkonsentrasi.Jika seseorang merasa terganggu oleh distraksi eksternal dan internal, ia akan merasa sulit untuk memulai suatu pekerjaan.
- Akademik
Sebuah analisis yang diterbitkan oleh Psychological Bulletin pada tahun 2007 menemukan bahwa sekitar 80 hingga 90 persen siswa menunda tugas mereka secara teratur.Â
Selain itu, ada distorsi kognitif utama yang menyebabkan siswa sering menunda tugas atau pekerjaan mereka, seperti suka meremehkan jumlah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas dan melebih-lebihkan dorongan yang diperlukan untuk menyelesaikannya.
- Ketakutan atau kekhawatiran
Rasa takut akan kegagalan, ketidakmampuan, atau penilaian negatif orang lain dapat menyebabkan kebiasaan menunda atau prokrastinasi.Â
Ini disebabkan ada saat-saat ketika orang lebih suka menunda pekerjaan mereka daripada menghadapi ketakutan mereka.
- Kurangnya Struktur Waktu
Jika seseorang tidak memiliki jadwal atau rencana yang jelas, mereka dapat kehilangan fokus dan ini dapat dengan mudah menunda pekerjaan mereka.
Bagaimana Cara mengatasi Prokrastinasi?
Pertama, meningkatkan Kesehatan mental. Kesehatan mental merupakan poin penting dan paling utama  dalam mengatasi prokrastinasi ini, karena Kesehatan mental memengaruhi bagaimana kita mengendalikan pekerjaan dan bagaimana kita mengelola emosi dan tindakan.Â
Dengan memprioritaskan kesehatan mental, kita dapat lebih baik mengendalikan semua aspek kehidupan sehari-hari. Maka dari itu, Mengatasi prokrastinasi dapat dicapai melalui peningkatan kesehatan mental.
Lantas "bagaimana cara meningkatkan Kesehatan mental kita?" Berbagai cara kita dapat meningkatkan Kesehatan mental yaitu dengan melakukan meditasi, journaling, berinteraksi dengan alam, bersosialisasi dengan orang lain dan memperhatikan Kesehatan fisik seperti berolahraga.Â
Dengan hal ini, Memfokuskan perhatian pada kesehatan mental adalah langkah awal yang sangat penting dalam mengatasi kebiasaan menunda-nunda karena memiliki kesehatan mental yang baik memungkinkan kita untuk menghadapi tugas dan tanggung jawab dengan lebih efisien serta mampu mengelola tekanan dengan lebih baik.
Kedua, membuat jadwal rutin. Membuat jadwal rutin atau to-do list merupakan Solusi paling ampuh untuk mengatasi prokrastinasi ini, karena ketika kita memiliki jadwal yang teratur dan realistis maka dengan mudah kita dapat membagikan waktu kita untuk melakukan sesuatu yang produktif, dan time management kita dapat terkelola dengan baik.Â
Untuk memulai hari dengan lebih terorganisir, sebaiknya harus merencanakan jadwal tersebut pada malam sebelumnya. Dengan merencanakan apa yang harus dilakukan, kita dapat fokus pada apa yang harus dilakukan dan menghindari keinginan untuk menunda.
Ketiga, menghilangkan distraksi. Terutama pada handphone, Handphone seringkali menjadi sumber gangguan utama Ketika sedang bekerja atau melakukan sesuatu dan dapat menyebabkan perilaku menunda-nunda.Â
Oleh karena itu, mengurangi interaksi dengan handphone akan dapat membantu menjadi lebih fokus dan lebih produktif.Â
Jadi, satu-satunya cara agar kita tidak terganggu oleh handphone kita sepanjang hari adalah dengan mematikan notifikasi telepon dan menghindari memegang handphone saat bangun tidur. Ini karena dengan tidak memegang handphone saat bangun tidur kita akan lebih produktif, berenergi, dan kreatif.
Dalam artikel ini penulis berpendapat bahwa menunda pekerjaan karena menunggu waktu yang tepat bukan sesuatu yang buruk.Â
Namun, mengapa harus ditunda jika itu dapat menyelesaikan tugas atau pekerjaan sekarang? Coba untuk berhenti menunda pekerjaan; jangan sampai tidak ingin menjadi tidak produktif karena terbiasa menunda.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H