Mohon tunggu...
Athaya Wiratri H.
Athaya Wiratri H. Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Mahasiswi

.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengenal Tipe Kepemimpinan RM BTS sehingga Menjadi Boyband Nomor 1

23 Agustus 2021   00:22 Diperbarui: 23 Agustus 2021   00:54 1739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perjalanan mereka hingga mendapatkan puluhan hingga ratusan penghargaan, nasional hingga internasional, tentunya tidak mudah. Pepatah pernah mengatakan "semakin tinggi pohon semakin tinggi pula anginnya". Hal tersebut berlaku di BTS. Di tahun 2018 mereka hampir memutuskan untuk bubar, namun karena rasa percaya dan kekuatan antar member dan agensi membuat mereka bertahan hingga detik ini.

Banyak orang penasaran bagaimana cara Kim Namjoon memimpin BTS hingga menjadi Boyband fenomenal saat ini. Ia merupakan tipe pemimpin yang memberikan ide sebuah konsep lagu dan meminta para membernya untuk memberikan saran dan masukan, atau bahkan jika ada ide dari member lain yang dirasa lebih bagus dan memiliki arti yang lebih meaningful, ia tidak akan memaksakan idenya dan memilih ide terbaik yang ada.

Rahasia harmonisnya boyband tersebut adalah karena mereka menjaga komunikasi dan kasih sayang antar member. Manusia terus berubah, itu pasti. Tetapi kebenaran tidak mungkin berubah bagaimanapun orang mencoba untuk memanipulasi. Maka dari itu, jika terjadi perbedaan pendapat hingga terjadinya perselisihan, Kim Namjoon akan menjadi mediator bagi mereka untuk berterus terang tentang perasaannya, apa yang mereka inginkan, hingga jalan keluar apa yang dirasa efektif untuk menyelesaikan masalah tersebut. Hal ini membantu Kim Namjoon dan juga membernya untuk melihat hal dari berbagai sudut pandang agar melatih rasa simpati mereka.

Kim Namjoon sangat memperhatikan dan melibatkan membernya dalam mengambil keputusan kecil hingga besar, bahkan dalam hal apapun. Kim Namjoon ingin membernya berkembang bersama dan tidak ingin membuat membernya merasakan hal yang berbeda. Contoh simplenya, setiap pemberian penghargaan Kim Namjoon tidak selalu memberikan pidato, ia akan memberikan giliran kepada setiap membernya untuk memberikan pidato. Selain untuk memberikan rasa adil, juga membantu agar masing-masing membernya memberi pidato dari perspektif masing-masing.

Mereka bagaikan 7 bersaudara yang ditakdirkan untuk bertemu di BTS. Kadangkala tugas Kim Namjoon sebagai leader tidak mudah -- bahkan berat. Disitulah peran para member untuk memberikan support kepada leadernya, bahkan menawarkan untuk mengerjakan tugas bersama agar mengurangi beban leader. Itulah bukti kedekatan BTS.

Setiap member memiliki keunggulan masing-masing. Keunggulan tersebut bukan hanya jadi milik individu, melainkan menjadi milik bersama. Caranya adalah dengan saling mengajarkan member lain di bidang yang menurut mereka kurang. Contohnya, mereka sering kali diundang untuk interview dengan program internasional yang mewajibkan mereka menggunakan bahasa inggris. Kim Namjoon sebagai leader yang fasih berbahasa inggris akan dengan senang hati menerjemahkan pertanyaan-pertanyaan dari pewawancara agar member dapat menjawab, bahkan membantu member menerjemahkan jika mereka ingin menjawab pertanyaan dengan bahasa inggris. Hal sepele tersebut yang membuktikan bahwa Kim Namjoon adalah leader yang sangat supportive.

Menurut perspektif Kim Namjoon, pencapaian atas hasil kerja keras mereka tidak begitu penting, yang Kim Namjoon tanamkan kepada para member adalah terus berusaha semaksimal mungkin. Tidak masalah untuk tidak mendapatkan penghargaan, tetapi setidaknya hasil kerja keras mereka dapat bermanfaat bagi orang lain.

Jika ditelaah dari bagaimana ia memimpin BTS, Kim Namjoon memiliki gaya kepemimpinan Supportive Leadership. Kim Namjoon sering mengajak member untuk bicara 4 mata untuk mencari tahu masalah apa yang sedang dihadapi, meminta saran, bahkan mengambil inspirasi dari tiap membernya untuk dibawakan saat sedang pidato. Seorang Supportive Leader dapat membicarakan masalah yang sedang dihadapi dan mengutarakan jalan keluar terbaik untuk menyelesaikan masalah tersebut. Kim Namjoon juga membebaskan para membernya untuk berpendapat dan mengambil jalan tengah yang menguntungkan semua pihak tanpa membuat mereka tersinggung. Ia mampu mempengaruhi membernya untuk tetap melakukan pekerjaan dengan sebaik mungkin (karena tujuan mereka bukan penghargaan, melainkan bermanfaat bagi orang banyak) dan meyakinkan member untuk bertahan bersama. Jika bukan karena peran Kim Namjoon dan member lainnya, mungkin jalan BTS telah berakhir di tahun 2018.

Hal-hal diatas cukup menjadi bukti bahwa Kim Namjoon menjalankan peran sebagai leader BTS dengan baik selama 8 tahun ini. Segala terpaan yang membuat mereka jatuh, bangun, hingga jatuh lagi dapat mereka lalui bersama karena memiliki kekeluargaan yang erat antar member da agensinya. Kepemimpinan Kim Namjoon tentunya tidak akan berhasil jika tidak dilandaskan rasa kompak, sayang, dan saling support antar membernya dalam menjalani pekerjaannya. Hasil kerja keras mereka membuktikan bahwa mereka layak menjadi Boyband Group nomor 1 di dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun