Mohon tunggu...
Athaya Wiratri H.
Athaya Wiratri H. Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Mahasiswi

.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran Pemimpin sebagai Pemimpin Kultural

18 Agustus 2021   20:05 Diperbarui: 18 Agustus 2021   20:08 773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pemimpin merupakan faktor penentu dalam suksesnya sebuah program kerja dari suatu organisasi. Kualitas seorang pemimpin menentukan keberhasilan organisasi yang sedang ia pegang karena pemimpin dikatakan berhasil jika ia mampu mengelola organisasi, bisa mempengaruhi orang lain, dan menunjukkan bagaimana perbuatan dan perilaku yang benar yang harus dilakukan secara bersama.

Keberhasilan para pemimpin merupakan kombinasi antara kompetensi, keterampilan, dan wawasan pemimpin untuk mengembangkan budaya organisasi. Budaya organisasi mengacu pada sistem semantik terpadu dari anggotanya yang membedakan suatu organisasi dari yang lain. Sistem ini merupakan karakteristik utama yang, setelah diteliti lebih rinci, akan dihormati oleh organisasi tersebut. Budaya organisasi adalah karakteristik, ciri khas, dan kepribadian organisasi yang dibangun bersama oleh para anggota organisasinya dan sebaliknya. Budaya organisasi menentukan perilaku anggotanya.

Salah satu pembentukan budaya organisasi melalui seorang pemimpin adalah dengan gaya kepemimpinan dan perilaku yang dapat menciptakan nilai dan aturan kerja yang dapat mempengaruhi dan mengatur perilaku individu dalam ruang lingkup organisasi. Selain itu, pemimpin dan juga pemiliki organisasi dapat mempengaruhi pembentukan budaya organisasi, menunjukkan bahwa pemimpin dan pendiri organisasi memiliki peran penting dalam membangun budaya organisasi. Kepemimpinan aktif, positif, dan inovatif seperti itu sangat penting bagi organisasi untuk membangun budaya organisasi yang lebih kuat.

Menjadi seorang pemimpin berarti memiliki keterampilan sosial, karena pemimpin berkaitan erat tentang bagaimana cara 'mengurus orang' daripada cara menjalankan bisnis karena sejatinya pemimpin adalah makhluk social yang saling membutuhkan satu sama lain. Pemimpin membutuhkan anggotanya untuk membantu menjalankan tugasnya, sedangkan anggota membutuhkan pemimpin untuk membantu mereka menuntun ke tujuan pperusahaan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan.

Kepemimpinan kultural menurut buku The Leadership Experience (2018) adalah kepemimpinan yang secara aktif menggunakan sinyal dan simbol untuk mempengaruhi budaya perusahaan. Kepemimpinan kultural mempengaruhi budaya di dua bidang utama:

  1. Pemimpin budaya memperjelas visi budaya organisasi yang dapat diikuti karyawannya secara realistis. Hal ini mengartikan bahwa pemimpin mendefinisikan dan mengkomunikasikan nilai-nilai inti yang akan dikomunikasikan oleh karyawan. Nilai mengacu pada misi atau tujuan utama yang jelas.
  2. Pemimpin budaya bertanggung jawab terhadap kegiatan sehari-hari karyawan yang memperkuat visi dan misi budaya mereka. Pemimpin perlu mengontrol dan memastikan bahwa proses kerja dan sistem penghargaan ada dan meningkatkan nilainya. Para pemimpin budaya "menjalani sejarah" karena mereka lebih banyak tindakan daripada berbicara.

Kepemimpinan kultural mencakup beberapa hal, seperti:

Ceremony, kegiatan yang direncanakan yang membentuk suatu acara khusus untuk kepentingan anggota internal maupun ektsternal untuk memberikan kesadaran akan nilai dari sebuah perusahaan. Acara tersebut bisa dilakukan dengan seminar yang sekaligus memberikan penghargaan terhadap keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya.

Story, narasi yang didasari oleh kejadian yang benar terjadi yang sering diulang dan dibagikan kepada karyawannya. Pemimpin dapat menggunakan cerita untuk menjelaskan nilai inti perusahaan. Kadangkala cerita tersebut tidak didukung oleh fakta, namun konsisten dengan nilai dan kepercayaan dari organisasi.

Symbol, merupakan sebuah tindakan, atau peristiwa yang menyampaikan nilai budaya ke orang lain atau ke anggotanya.

Specialized Language, bahasa dapat membentuk dan mempengaruhi nilai dari sebuah perusahaan. tidak jarang pemimpin menggunakan slogan untuk mengekspresikan nilai-nilai utama perusahaan karena slogan dapat dengan mudah tertanam di benak karyawan sehingga dalam menjalankan pekerjaannya slogan tersebut akan secara naluriah menjadi bagian dari karyawan tersebut.

Selection and Socialization, pemimpin perlu mempertajam seleksi dan sosialisasi karyawan baru perusahaan dengan budaya yang sehat dan kuat. Pemimpin berperan menjadi panutan dari karyawannya untuk menerapkan nilai budaya perusahaan yang mereka inginkan untuk dijalani.

Daily Actions, cara pemimpin untuk membangun nilai budaya perusahaan adalah dengan menerapkan dan mendukung kegiatan budaya perusahaan dengan tindakan sehari-hari. Sudah sepantasnya seorang pemimpin menjadi panutan bagi karyawannya, sehingga seorang pemimpin perlu mengadopsi perilaku yang sejalan dengan nilai budaya perusahaan.

Untuk menciptakan dan mempertahankan budaya perusahaan tentunya tidak mudah. Namun, jika seorang pemimpin dengan konsisten membangun kebiasaan diatas, maka pengetahuan akan nilai budaya perusahaan akan sepenuhnya terwujud dengan baik pada karyawannya melalui perilaku sehari-hari mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun