Mohon tunggu...
Athaya Wiratri H.
Athaya Wiratri H. Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Mahasiswi

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Pemimpin dalam Menyelesaikan Konflik Organisasi

8 Agustus 2021   01:20 Diperbarui: 8 Agustus 2021   01:33 814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gaya ini bertujuan untuk mengurangi konflik dengan mengabaikannya dengan cara tertentu. Mengabaikan bukan menjadi cara yang tepat dalam menyelesaikan masalah dan dapat menyebabkan sebuah masalah semakin besar. Kelebihan dari gaya ini adalah dapat memberikan waktu cool-down untuk dapat menyelesaikan sejumlah masalah yang mengejutkan. Namun, jika gaya ini digunakan dalam situasi yang tidak tepat dapat menyebabkan konflik yang lebih buruk dan pemimpin akan dianggap tidak kompeten karena dengan penggunaan penghindaran terlalu sering dapat membuat asumsi bahwa pemimpin tidak mampu menangani perbedaan pendapat.

The Compromising Style (Half Way)

Gaya ini berusaha untuk mencari jalan tengah dengan meminta berbagai pihak yang bersangkutan untuk mengutarakan keinginannya dan memutuskan jalan mana yang terbaik. Beberapa pihak harus merelakan pendapatnya tidak terpilih demi pecahnya sebuah masalah. Kelebihan yang didapatkan dari gaya ini adalah masalah dengan cepat terselesaikan dan para pihak yang berkonflik akan meninggalkan pemahaman tentang perspektif orang lain. Namun kekurangannya akan ada beberapa pihak yang menyimpan "dendam" karena keputusan tidak sesuai dengan yang mereka harapkan.

 

The Accommodating Style (Your Way)

Gaya akomodasi adalah gaya yang ingin menjaga kedamaian dari beberapa pihak. Gaya ini mencerminkan bahwa kebutuhan pihak lain merupakan prioritas daripada kepentingan diri sendiri dan biasanya gaya ini dipakai untuk masalah-masalah kecil. Akomodasi digunakan untuk situasi di mana pemimpin tidak ingin memperpanjang konflik karena tidak sebanding dengan waktu yang dikeluarkan. Upaya yang dikeluarkan pemimpin minimum dan ketidaksepakatan dengan mudah dan cepat teratasi. Di sisi lain pemimpin dapat dianggap lemah jika terlalu sering mengakomodasi. Teknik ini harus dihindari jika membuat keputusan masalah yang lebih besar atau lebih penting karena solusi dari akomodasi biasanya tidak bertahan lama.

 

The Collaborating Style (Our Way)

Gaya kolaborasi memungkinkan kebutuhan dan keinginan kedua belah pihak terpenuhi, meskipun mungkin memerlukan tawar-menawar dan negosiasi yang substansial. Gaya ini menerapkan gaya win-win solution agar kedua belah pihak puas dan menjaga hubungan jangka panjang antara kedua belah pihak. Solusi yang telah didiskusikan dapat memecahkan konflik dan pemimpin yang menerapkan taktik ini akan menjadikan pemimpin yang terampil. Namun, gaya ini cukup memakan waktu yang lama dan kemungkinan solusi cepat terpecahkan sedikit tergantung dari pihak-pihak yang terlibat.

Perlu diingat bahwa tidak semua konflik merupakan hal yang buruk. Dengan adanya konflik, sebuah organisasi dapat lebih berkembang karena anggotanya akan berhati-hati dalam bertindak sehingga kesalahan yang sama tidak akan terulang. Tentunya masalah tidak bisa dihindari, tetapi bisa diatasi dengan bijaksana dan diambil sebagai pelajaran dan motivasi demi kemajuan organisasi di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun