Dalam perusahaan, kepemimpinan merupakan hal fundamental dalam berjalannya proses organisasi di perusahaan. Dalam sebuah organisasi, banyak karyawan dengan tugasnya masing-masing untuk membangun tujuan perusahaan sehingga tugas pemimpin adalah untuk dapat mengkoordinasikan peran dan memotivasi bawahan sehingga tujuan perusahaan tercapai.
Di dalam dunia kerja, perilaku, pola pikir, dan karakteristik psikologis seseorang sangatlah penting di samping skill dan wawasan karena sifat psikologis dapat mempengaruhi kualitas seseorang dalam bekerja. Untuk itu, diperlukan tes psikologis sebagai aspek tambahan yang tidak dapat ternilai pada proses interview sebelumnya.
Psikotes yang biasanya dilakukan pada proses seleksi karyawan berguna untuk mendapatkan informasi terkait dengan calon karyawan karena informasi dari psikotest (atau informasi psikologi) menjadi gambaran tentang calon karyawan dan untuk menyesuaikan dengan jobdesk yang akan dijalankan nantinya. Jika dirangkum, gunanya psikotes adalah untuk menilai apakah calon karyawan tersebut kompeten di bidang yang ditawarkan atau tidak sehingga meminimalisir terjadinya wrong man in the wrong place.
Psikotes tidak hanya bagi para calon karyawan, namun juga berlaku bagi para pemimpin guna mencapai kepemimpinan yang efektif. Terdapat beberapa psikotes yang umum digunakan oleh perusahaan seperti MBTI (The Myers-Briggs Type Indicator), DiSC Personality Test, The Big Five Personality Traits, dan lain-lain. Penulis akan fokus membahas The Big Five Personality Traits.
Seperti yang terlampir pada buku The Leadership Experience (2018), beberapa peneliti telah memeriksa ribuan sifat selama bertahun-tahun dan setelah disaring terdapat lima dimensi umum yang menggambarkan kepribadian seseorang atau yang biasa disebut The Big Five Personality Traits yang dikemukakan oleh Lewis Goldberg yaitu.
Extroversion
Tingkat dari seberapa baik seseorang mudah bergaul, menikmati berada dalam kerumunan orang, dan nyaman bertemu dan berbicara dengan orang baru. Skor dengan nilai extroversion yang tinggi menunjukkan kecenderungan seseorang memiliki sifat extrovert dan berlaku sebaliknya.
Agreeableness
Seberapa baik seseorang dapat mudah bergaul dengan orang lain dan biasanya memiliki kemampuan untuk berempati, kooperatif, memaafkan, penyayang, pengertian, menolong orang lain dan dapat dipercaya. Jika seseorang dengan nilai agreeableness yang rendah, biasanya mereka cenderung mudah untuk meragukan orang lain.
Conscientiousness
Tingkat di mana seseorang dapat bertanggung jawab, dapat diandalkan, memiliki sifat yang gigih, berorientasi pada prestasi dan seberapa terorganisirnya seseorang. Biasanya seseorang dengan nilai conscientiousness yang tinggi cenderung mengerjakan sesuatu sesuai dengan jadwal dan nyaman dengan environment yang teratur dan terstruktur.
Emotional Stability atau Neuroticism.
Tingkat dimana seseorang menghadapi situasi dengan sisi emosionalnya. Seseorang dengan nilai neuroticism yang tinggi biasanya adalah seseorang yang moody, gampang sedih, marah, kesal, dan lain-lain. Hal tersebut juga berlaku sebaliknya, apabila nilainya rendah maka orang tersebut jauh lebih tenang dan dapat mengatur emosinya.
Openness to Experience
Tingkat keterbukaan seseorang di mana seseorang tersebut memiliki ketertarikan dengan berbagai minat dan imajinatif, sosok orang, kreatifitas, kesempatan baru, dan bersedia mempertimbangkan ide-ide baru. Seseorang yang memiliki nilai openness to experience yang tinggi cenderung akan hal-hal tersebut. Namun bukan berarti seseorang yang memiliki nilai yang lebih rendah menolak hal yang baru. Mereka hanya lebih waspada terhadap perubahan dan hal baru di sekeliling mereka.
Dimensi dari The Big Five Personality Traits dapat membantu memahami kepribadian dasar dari seorang pemimpin untuk meningkatkan nilai positif dan mengurangi aspek negatif dari perilaku alami mereka sendiri. Test personality ini diharapkan dapat membuat pemimpin menjadi lebih memperhatikan sifat dan perilakunya terhadap karyawannya dengan berbagai pemikiran dan perilaku yang berbeda sehingga dapat mendelegasikan tugas dengan efektif dan mencapai visi, misi, dan tujuan perusahaan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI