Mohon tunggu...
Athaya Shafa Putri Irawan
Athaya Shafa Putri Irawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Communication Science Student

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sosialisasi sebagai Upaya Pencegahan Stunting di Kelurahan Cimuning

3 September 2023   18:35 Diperbarui: 3 September 2023   18:37 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini stunting masih menjadi permasalahan di Indonesia. Indonesia masih tergolong darurat stunting meskipun tingkat prevalensi nya kian menurun. Upaya penekanan angka stunting pun terus gencar dilakukan oleh pemerintah dan juga berbagai pihak guna mengatasi stunting. Stunting sendiri merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kurangnya asupan gizi selama 1000 hari pertama masa kehidupan. Kurangnya asupan gizi yang menyebabkan stunting tersebut dapat berdampak secara jangka pendek maupun jangka panjang. 

Mahasiswa KKN Tematik UPI 2023 mengadakan sosialisasi mengenai stunting dan juga cara pencegahannya di Puskesmas dan beberapa Posyandu yang tersebar di Kelurahan Cimuning, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi. Selain pada ibu hamil, ibu yang memiliki balita ataupun ibu menyusui, sosialisasi mengenai stunting ini pun menyasar pada masyarakat umum, yang bertujuan agar informasi mengenai stunting dapat tersebar dengan baik. 

Sosialisasi oleh kelompok mahasiswa KKN Tematik UPI 2023 ini dilakukan di kawasan Kelurahan Cimuning dengan sebaran Posyandu seperti Posyandu RW 21 Bekasi Timur Regency, Posyandu RW 11 Perumahan Dukuh Zamrud, Posyandu RW 05, serta di Puskesmas Cimuning itu sendiri. Dalam sosialisasi yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa KKN Tematik UPI 2023 ini, masyarakat diberikan pengetahuan mengenai apa itu stunting, penyebab stunting, hingga cara pencegahan stunting.

Masyarakat diberikan pengetahuan bahwa penyebab stunting bisa berdasarkan oleh faktor internal dan eksternal. Stunting tidak hanya disebabkan oleh kurangnya asupan gizi saja sebagai faktor internal nya, akan tetapi penyebab stunting juga bisa dipengaruhi oleh faktor eksternal layaknya sanitasi, kualitas air, dan perilaku buruk. Kualitas sanitasi, kualitas air, serta perilaku buruk seperti buang air besar sembarangan dan pengelolaan kebersihan lingkungan yang buruk dapat memicu stunting dan juga penyakit berisiko lainnya. 

Pencegahan stunting dapat dimulai dari masa kehamilan, yang artinya pencegahan stunting dapat dimulai sejak masih janin, yang dilanjut dengan pemberian ASI eksklusif serta MPASI (Makanan Pendamping ASI) yang bergizi. Tidak lupa juga dengan memperhatikan dan memantau tumbuh kembang anak secara rutin serta melengkapi imunisasi di pusat layanan kesehatan terdekat. Selain itu, pengelolaan air bersih serta air minum dan makanan rumah tangga di lingkungan rumah, faktor perilaku seperti mencuci tangan menggunakan sabun, tidak membuang air besar secara sembarangan, juga pengelolaan sampah rumah tangga dan pengelolaan limbah cair rumah tangga pun perlu lebih diperhatikan. 

Sumber Pribadi
Sumber Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun