Strategi yang dapat dilakukan untuk mengembangkan potensi dari anak disabilitas adalah dengan menempatkan anak di sekolah khusus yang sesuai dengan dirinya, melihat lingkungan yang dapat dipahami oleh anak, melihat sisi mana yang lebih disukai anak, serta melakukan pendampingan penuh bagi anak agar anak tidak merasa sendirian.
Namun, sekolah untuk anak disabilitas yang bisa mengembangkan minat bakat anak, seperti sekolah masak untuk anak disabilitas yang masih jarang ditemukan di Indonesia.Â
Pemerintah perlu mendirikan sekolah khusus disabilitas sehingga pengembangan minat bakat anak disabilitas mendapat dukungan dan diberikan fasilitas, bukan hanya pembelajaran umum saja.Â
Strategi lain yang diungkapkan oleh (Suhendra 2017) lebih melihat dari sisi pemerintahan seperti membuat kebijakan terkait kesetaraan disabilitas, adanya dukungan anggaran, melakukan renovasi berbagai penunjang kebutuhan disabilitas seperti transportasi, taman, gedung pemerintah dan tempat-tempat umum lainnya yang ramah disabilitas, mendukung penuh kebutuhan dari penyandang disabilitas terutama yang masuk ke dalam kategori miskin, dan sosialisasi mengenai pemahaman serta penerimaan anak disabilitas di lingkungan umum.
Melalui dukungan dan strategi tersebut, anak disabilitas tetap dapat tumbuh dan berkembang meskipun di tengah pandemi. Orang tua dengan anak disabilitas beserta anaknya memerlukan lingkungan positif dan suportif, sehingga perkembangan anak tidak terhambat akibat distraksi eksternal dan dapat memanajemen distraksi internal yang muncul dari dalam dirinya.Â
AUTHOR: Athaya, Ferani, Asma
Daftar Pustaka
Hidayati N. 2011. Dukungan sosial bagi keluarga anak berkebutuhan khusus. Insan. 13(01):12–20.
Pratiwi CN, Wahyudi A. 2019. Diskriminasi siswa disabilitas di Sekolah Inklusi Sidosermo. Paradigma. 7(2):1–4.
Rahayu ATD, Ni’matuzzahroh, Amalia S. 2019. Religiusitas dan stres pengasuhan pada ibu dengan anak autis. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan. 7(2): 252-269
Riadin A, Usop DS. 2017. Karakteristik anak berkebutuhan khusus di sekolah dasar negeri (inklusi) di Kota Palangka Raya. 17(1):22–27.