Mohon tunggu...
Atha Shalih
Atha Shalih Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

menulis ialah tugas

Selanjutnya

Tutup

Bola

Haru Biru Persibas Banyumasku

10 Januari 2025   02:32 Diperbarui: 10 Januari 2025   02:35 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Aksi Protes (Doc.Pribadi)

Pada tanggal 28 Desember 2024, puluhan pendukung Persibas Banyumas melakukan protes terhadap manajemen Persibas di GOR Satria dikarenakan gagal untuk melihat tim kebanggaan mereka berlaga di Liga 4 Nasional. Sebuah berita yang memilukan menyebar cepat di kalangan masyarakat Banyumas, Persibas resmi mengundurkan diri dari kompetisi karena kendala finansial yang tak kunjung terselesaikan, betapa dalamnya kekecewaan yang dirasakan, bukan hanya oleh para supporter, tetapi juga oleh masyarakat luas.

"Sepak bola itu uang," ujar Ketua Umum Persibas dikutip dari Serayu News, memberikan gambaran betapa sulitnya mempertahankan tim di tengah tantangan finansial yang mendera. Ketiadaan anggaran menjadi alasan utama mengapa Persibas terpaksa absen dari Liga 4. Para pemain, yang sudah berlatih dengan semangat dan penuh harapan, kini hanya bisa menatap masa depan yang tidak pasti. Sementara itu, para supporter yang selama ini setia mendukung dari tribun stadion hingga layar kaca pun merasa kehilangan.

Kesedihan dan kekecewaan ini menjadi momentum bagi masyarakat Banyumas untuk merenungkan peran penting sepak bola dalam kehidupan mereka. Persibas bukan sekadar tim sepak bola ia adalah simbol kebanggaan daerah, wadah aspirasi, dan pemersatu lintas generasi. Dengan absen dari Liga 4, hilang pula kesempatan untuk mengangkat nama Banyumas di kancah nasional.

Namun, di balik kekecewaan ini, terdapat pelajaran berharga yang dapat dipetik. Bahwa keberhasilan sebuah tim tidak hanya bergantung pada pemain di lapangan, tetapi juga pada manajemen yang kokoh, dukungan finansial yang memadai, dan sinergi antara berbagai elemen masyarakat. Untuk masa depan, ini menjadi panggilan bagi semua pihak terkait untuk bersatu, membangun kembali fondasi yang lebih kuat, agar Persibas dapat kembali bangkit dan membawa kebanggaan bagi Banyumas. Dalam sepak bola, seperti dalam kehidupan, kadang kita harus jatuh untuk belajar bangkit lebih tinggi. Persibas mungkin sedang berada di titik nadir, tetapi kisah ini belum berakhir. Dukungan dan cinta dari masyarakat Banyumas tetap menjadi kekuatan yang tak ternilai, menanti saat Persibas kembali berlaga dengan semangat dan mimpi yang baru.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun