Kolaborasi dengan negara-negara ASEAN dan negara lain di kawasan juga penting untuk membangun kekuatan maritim bersama dan menjaga stabilitas regional. Kerjasama ini dapat dilakukan melalui berbagai platform, seperti patroli maritim bersama, latihan militer gabungan, dan pertukaran informasi maritim.
Kesimpulan
Sengketa Laut China Selatan merupakan tantangan besar bagi kedaulatan dan kepentingan nasional Indonesia. Dengan mengoptimalkan kekuatan, baik melalui diplomasi, pemaksaan maritim, peningkatan kesadaran maritim, dan kolaborasi regional, Indonesia mampu menangani berbagai ancaman dan menjaga keamanannya di Laut Cina Selatan. Sengketa ini juga menjadi pengingat bagi Indonesia untuk terus memperkuat identitas maritimnya dan menjadikan laut sebagai sumber kekuatan dan kemakmuran bangsa Indonesia
Daftar Pustaka:
Amri, A. (2019). Sengketa Indonesia dan Laut Cina Selatan: Menjaga Netralitas dan Mendorong Diplomasi Kolektif. Kebijakan Asia, 26(2), 94-117.
Aris, A. (2019). Sengketa Laut Cina Selatan dan Dampaknya terhadap Perekonomian Asia Tenggara. Perspektif ISEAS, 2019(26).
Laksmana, EA (2017). Ketidakjelasan Pragmatis: Cara Indonesia Menangani Sengketa Laut Cina Selatan. Asia Tenggara Kontemporer, 39(1), 87-116.
Situmorang, M. (2016). Perspektif Indonesia Terhadap Sengketa Laut Cina Selatan. Kebijakan Asia, 22(1), 37-42.
Thayer, CA (2018). Sekuritisasi di Laut Cina Selatan: Alasan Lainnya. Dalam Vuving, AL (Ed.), Laut Cina Selatan: Menilai Kembali Keamanan Regional (hlm. 49-73). Taylor & Fransiskus.
Sulistyani, Ari. (2022). Jokowi: Indonesia Tidak Akan Terlibat di Sengketa Laut China Selatan. Jakarta Post: https://jurnal.dpr.go.id/index.php/politica/article/view/2149
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H