Mohon tunggu...
Atha Hafizhah Dana Paramita
Atha Hafizhah Dana Paramita Mohon Tunggu... -

Sometimes "later" means "never"

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Kecil Sih, Murah Sih, tetapi Berdampak Buruk

4 Januari 2014   11:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:10 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

Kemacetan yang sering terjadi dewasa ini, apalagi di kota – kota besar seperti Jakarta disebabkan oleh faktor utama dan yang paling utama adalah karena sebagian besar keluarga mempunyai kendaraan bermesin lebih dari satu, entah itu motor atau mobil. Di Jakarta, penyebab utama kemacetan dikarenakan setiap aktivitas sehari – hari seperti bekerja, kuliah, atau mengantar sekolah, sebagian besar dari mereka menggunakan kendaraan bermotor terutama mobil sebagai transportasinya.

Jika kita menyadari dan mengupas sampai ke akar – akarnya, sebenarnya penyebab kemacetan di kota – kota besar terutama di Indonesia beberapa bulan ini adalah karena maraknya dealer – dealer mobil yang mengeluarkan produk terbarunya dengan model yang lebih kecil dan ramping, serta harganya pun juga murah. Terbukti dengan mobil baru model city car keluaran merk – merk yang terkenal di Indonesia yang kini sering saya jumpai melaju di jalanan. Menurut dealer – dealer yang mengeluarkan mobil dengan model terbaru yaitu mobil yang kecil dan lebih ramping, mereka mengatakan bahwa mobil yang kecil dan ramping akan mengurangi kemacetan terutama di kota – kota besar karena akan menghemat ruang. Selain menghemat ruang, menurut dealer – dealer yang bersangkutan mengatakan bahwa mobil kecil dan ramping akan menghemat energikarena bermodel city car dan menghemat biaya karena harga mobil ini termasuk murah serta irit bensin karena mobil ini didesain sebagai city car.

Tetapi menurut saya upaya dealer – dealer mengeluarkan mobil kecil dan ramping yang konon akan mengurangi kemacetan dan membuat kita sebagai konsumen menjadi serba hemat, hanya sekedar iklan dan promosi semata. Ya, iklan dan promosi yang sukses menggoda masyarakat untuk membelinya. Rasanya mustahil jika mobil kecil dan ramping akan mengurangi kemacetan, apalagi mobil tersebut harganya murah. Karena mobil bisa dikatakan barang mewah. Jika harga barang mewah menurun atau murah, maka tingkat permintaan konsumen akan meningkat. Itu berarti banyak sekali masyarakat yang ingin mempunyai barang mewah tersebut. Dengan kata lain, banyak masyarakat yang ingin membeli mobil karena harganya yang murah. Jika banyak masyarakat yang membeli dan mengendarai mobil, maka tingkat kemacetan tidak berkurang tetapi malah meningkat walaupun model mobilnya yang lebih kecil dan ramping. Karena sebenarnya bentuk dari sebuah mobil tidak berpengaruh besar terhadap resiko kemacetan. Percuma jika bentuknya lebih kecil dan ramping tetapi penggunanya malah lebih banyak, akan sama – sama menimbulkan kemacetan bukan? Bahkan malah meningkatkan kemacetan. Jadi upaya dealer – dealer mengeluarkan mobil yang kecil dan ramping serta murah yang menurut mereka akan mengurangi kemacetan, faktanya berbanding terbalik malah meningkatkan kemacetan.

Kemacetan yang terjadi dewasa ini memang tidak bisa dipungkiri. Masih banyak masyarakat yang tidak menyadari bahwa kemacetan terjadi karena ulahnya sendiri. Misalnya karena setiap aktivitas harus dilakukan dengan mengendarai mobil, atau masyarakat yang biasanya melakukan aktvitas dengan mengendarai kendaraan bermotor atau sepeda sok – sokan mengendarai mobil tujuannya agar tidak kepanasan dan kehujanan. Padahal hal – hal seperti itu yang menyebabkan kemacetan. Sebenarnya cara – cara untuk mengurangi kemacetan sudah ada sejak lama yaitu dengan mengendarai angkutan umum, tetapi masyarakat tidak menggunakannya secara maksimal. Sepertinya masyarakat gengsi, sehingga lebih memilih mengendarai kendaraan pribadi atau membeli mobil yang kecil apalagi harganya murah dan mengendarainya dengan pedenya. Jadilah seperti ini, macet dimana – mana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun