Integrasi sosial adalah sebuah proses pembauran atau pemersatuan suatu bangsa untuk menciptakan suatu perdamaian yang bisa menyatukan berbagai aspek masyarakat dan saling menghargai perbedaan tersebut. Menurut Soerjono Soekanto sebagai ahli sosiologi, integrasi sosial adalah satu diantara bentuk proses sosial yang dilakukan oleh berbagai pihak di dalam mengatasi permasalahan kehidupan masyarakat. Permasalahan ini bisa dilatarbelakangi dengan kekerasan, konflik sosial dan ancaman dari kelompok lain.
Keberagaman di Indonesia sangatlah bervariasi. Menurut website Indonesia.go.id, Indonesia memiliki 1.430 suku bangsa di Indonesia menurut sensus BPS Tahun 2010 dan suku jawa memegang kelompok terbesar di Indonesia yang jumlahnya hingga 41% dari populasi di Indonesia.Perbedaan kelompok di Indonesia memiliki alasan yang abstrak, dimulai dari letak geografis Indonesia yang bersifat kepulauan, menurut website kkp.go.id, Direktorat Pendayagunaan Pesisir Pantai dan Pulau-Pulau Kecil, pada Undang-Undang no.6 Tahun 1996 tentang perairan Indonesia, yaitu Indonesia memiliki 17.508 pulau. Banyaknya pulau di Indonesia ini membuat keberagaman suku dan budaya di Indonesia, selain itu juga keberagaman ini terjadi karena berbedaan keadaan geografis, terjadi perpindahan penduduk, dan juga percampuran budaya.
Integrasi sosial Integrasi adalah hal yang sangat penting bagi bangsa Indonesia. Integrasi sangat penting bagi bangsa Indonesia karena Indonesia adalah negara kepulauan yang berarti Indonesia memiliki sangat banyak budaya, suku, etnis, agama, dan ras. Dengan keberagaman tersebut, hal yang paling penting untuk dilakukan bangsa Indonesia dengan berbagai perbedaannya adalah menghargai perbedaan-perbedaan yang ada dalam bangsa itu sendiri. Dengan adanya keberagaman yang ada di lingkungan kita, pastinya terdapat beberapa konflik yang terjadi dalam lingkungan bermasyarakat, konflik-konflik yang sering terjadi meliputi diskriminasi dan kesenjangan sosial yang bisa terjadi karena rendahnya tingkat pendidikan.
Di negara Indonesia, kita memiliki berbagai kekayaan budaya dan suku dengan berbagai ras dan banyak perbedaan lainnya. Sudah menjadi kewajiban untuk warga negara Indonesia untuk menjadi pribadi yang toleran dan bisa menghargai dan mengapresiasi perbedaan-perbedaan yang ada seperti ras, suku, budaya, dan perbedaan lainnya. Sebagai warga negara yang baik dan benar, kita seharusnya menghargai berbagai perbedaan yang ada, akan tetapi masih cukup banyak masyarakat yang belum mengerti tentang perbedaan ras, suku, dan budaya serta belum mengenal cara untuk menghargai perbedaan budaya, suku, dan ras lain.
Ada banyak faktor yang memengaruhi tentang mengapa banyak masyarakat masih belum mengenal cara untuk menghargai berbegai perbedaan di negeri kita ini, beberapa dari banyaknya faktor yang memengaruhi mengapa masih banyak masyarakat yang tidak mengerti toleransi adalah karena faktor kemiskinan dan faktor kuraangnya pendidikan di Indonesia, kedua faktor tersebut sangat berhubungan karena dengan adanya kemiskinan banyak masyarakat yang tidak bisa meraih bendidikan karena tidak mampu untuk membayar biaya pendidikan, dan sebaliknya, kemiskinan juga terjadi karena rendahnya tingkat pendidikan.
Rendahnya tingkat pendidikan masyarakat Indonesia membuat banyak masyarakat tidak mengerti akan perbedaan-perbedaan yang ada di Indonesia. Karena tidak mengerti akan perbedaan, maka timbul diskriminasi sosial karena tidak terbiasa akan perbedaan, banyak masyarakat yang mendiskrimnasi suku, budaya, dan termasuk diskriminasi terhadap perbedaan ras di Indonesia, karena perbedaan tersebut, banyak masyarakat yang tidak bisa menerima perbedaan, dan para mayoritas cenderung membeda-bedakan dan memberi jarak dalam masyarakat yang berbeda baik dari suku, budaya, maupun ras. Diskriminasi tersebut membuat kesenjangan sosial terjadi diantara masyarakat mayoritas dan minoritas, karena tidak bisa menerima perbedaan tersebut akhirnya banyak masyarakat yang memiliki perbedaan dikucilkan dan yang mayoritas diberikan privillage yang lebih daripada yang minoritas.
Masyarakat di Indonesia pasti selalu dihadapi dengan perbedaan-perbedaan yang ada dimulai dari perbedaan suku, budaya, maupun ras. Sudah semestinya kita menjadi pribadi yang memiliki sikap toleransi yang tinggi. Tidak seharusnya kita mendiskriminasi suatu suku, ras, dan budaya yang bisa menyebabkan kesenjangan sosial. Dengan banyak perbedaan yang ada, seharusnya kita bisa memanfaatkan perbedaan-perbedaan tersebut dengan cara memperlihatkan keberagaman budaya kita kepada negara lain agar negara lain mengenal budaya kita, selain itu pemerintah juga perlu turut mengambil langkah terhadap kemiskinan dan rendahnya tingkat pendidikan.
Pemerintah perlu membuka lapangan pendidikan agar banyak masyarakat mendapat edukasi yang baik terutama dalam pelajaran untuk menghargai sesama agar tidak menimbulkan rasisme, diskriminasi, dan kesenjangan sosial. Masyarakat Indonesia sendiri perlu memiliki kemauan untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik, toleransi, dan menghargai sesama. Baik pemerintah maupun perusahaan perlu membuka lowongan pekerjaan agar tingkat kemiskinan di Indonesia berkurang sehingga masyarakat bisa menempuh pendidikan yang berkualitas dan memperbaiki kualitas diri dan menghilangkan diskriminasi, kesenjangan, dan rasisme.
Jadi pada intinya, Indonesia memiliki kekayaan dari perbedaan budaya yang sangat amat banyak, dan sudah menjadi tugas kita sebagai masyarakat Indonesia untuk membanggakan kebudayaan dan perbedaan kita kepada dunia agar meningkatkan kepopularitasan budaya negara kita. Masyakat juga diharapkan untuk berhenti mengeluarkan kata-kata yang menyangkut suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) karena itu bisa menyakiti perasaan orang lain dan menyebabkan perpecahan budaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H