Oleh : Atep Afia Hidayat - Juara adalah yang terbaik, terunggul, terkuat, terbesar, terbanyak dan ter-ter lainnya. Menjadi juara adalah impian setiap orang. Sejak duduk di kelas 1 SD mungkin kita sudah begitu akrab dengan kata juara, juara kelas, juara lomba balap kelereng Agustusan, dan juara-juara lainnya. Untuk mencari seorang juara beragam perlombaan diselenggarakan, mulai dari tingkat  RT, RW, Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten, Provinsi, Nasional, Regional dan Internasional. Untuk mencari juara olah raga ada yang namanya olimpiade yang sudah ada sejak jaman Yunani Kuno, kemudian dipopulerkan kembali oleh bangsawan Perancis mulai tahun 1896. Olimpiade terus berkembang dan makin spektrakuler dalam penyelenggaraannya, seiring dengan perkembangan teknologi.
Selain olimpiade yang melibatkan hampir semua negara di dunia, juga ada perlombaan olah raga di setiap kawasan. Di kawasan Asia dikenal dengan Asian Games dan di kawasan regional Asia Tenggara dikenal dengan SEA Games, untuk lingkup Indonesia sendiri dikenal dengan Pekan Olah Raga Nasional (PON).
SEA Games ke 26 yang diselenggarakan di Jakarta dan Palembang diikuti oleh 11 negara di Asia Tenggara, termasuk negara yang relatif baru merdeka Timor Leste. SEA Games 26 merupakan yang terbesar sepanjang sejarah penyelenggaraannya. Tak kurang dari 12.000 orang atlit turut  bertanding dalam 44 cabang olahraga, dengan  memperebutkan 545 medali emas.  Konon untuk upacara pembukaan  dengan tajuk "Sriwijaya Sebuah Semenanjung Emas", Jumat 11 November 2011 di Gelora Sriwijaya, Kompleks Olahraga Jakabaring, Palembang, menghabiskan biaya tak kurang dari Rp. 165 miliar.
Pembukaan SEA Games begitu spektrakuler dan menjadi saat bersejarah bagi Kota Palembang. Kemegahannya seolah mengingatkan pada Kebesaran Sriwijaya, yang mencapai masa kejayaan pada abad ke 7. Saat itu selain meliputi Sumatera dan Jawa, Sriwijaya juga mencangkup semenanjung Malaya, sebagian Thailand, Kamboja dan Vietnam.
Ternyata beberapa negara yang berpartisipasi dalam SEA Games 26, dahulunya merupakan satu negara. Kenapa Kota Palembang dipilih sebagai tuan rumah dan tempat penyelenggaraan, hal itu untuk membangkitkan kenangan dan inspirasi kebesaran Sriwijaya. Nah, dalam perkembangan selanjutnya sebagian wilayah Sriwijaya menjelma menjadi Indonesia. Bagaikan Sriwijaya, Indonesia pun harus berjaya, paling tidak dimulai dengan  keunggulan dalam olah raga.
Ya, Indonesia "wajib" jadi juara. Dengan mengoleksi hampir 30 persen dari 545 medali emas yang diperebutkan, sebenarnya Indonesia sudah berhasil menyandang gelar juara SEA Games 26. Namun untuk mencapai posisi juara sejati Indonesia "wajib" memenangkan pertandingan final sepak bola melawan Malaysia, yang akan berlangsung Senin malam, 21 November 2011, bertempat di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta. Ya, Indonesia bisa !
Ternyata pencapaian Juara SEA Games ke 26 tahun 2011 ini tidak dilengkapi emas sepak bola. Karena dalam babak final Timnas Indonesia dikalahkan Timnas Malaysia melalui perpanjangan waktu dan adu pinalti. Terasa hambar menjadi juara namun tanpa emas sepak bola. Terlepas dari semua itu, di bidang olah raga Indonesia masih merupakan Negara terdepan di Asia Tenggara. Apakah pada SEA Games ke 27 tahun 2013 di Myanmar, pencapaian itu akan bertambah baik ? (Atep Afia).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H