Tingat keberhasilan pelaksanaan KB paling tidak bisa dijadikan tolak ukur keberhasilan pembangunan dalam bidang kependudukan. Lebih jauh lagi akan berpengaruh terhadap laju pertumbuhan penduduk planet bumi, mengingat Indonesia menduduki peringkat keempat dalam hal jumlah penduduk, yakni setelah Cina, India dan Amerika Serikat.
Dengan adanya keberhasilan dalam pelaksanaan program KB di Indonesia, maka akan terjadi surplus pangan. Dengan kata lain posisi swasembada pangan semakin mantap. Tentu saja kelebihan pangan ini bisa dipergunakan untuk komoditas ekspor, atau untuk membantu negara lain yang masih dalam kondisi rawan pangan.
Dewasa ini masih terdapat sekitar 220 juta penduduk Planet Bumi dalam kemiskinan, sekitar 30 juta di antaranya terdapat di Indonesia. Penduduk yang miskin tersebut mengalami kekurangan pangan dan gizi, terutama disebabkan masih rendahnya daya beli dan tidak meratanya distribusi pangan.
Terdapat daerah atau negara yang kelebihan pangan, bahkan terkesan melakukan pemborosan, sementara itu di daerah atau negara lainnya terjadi kerawanan pangan, bahkan bencan kelaparan.
Persoalan mendasar yang menyangkut perbaikan kualitas hidup penduduk di negara negara sedang berkembang, yakni laju pertumbuhan penduduk masih tinggi, terutama disebabkan oleh pelaksanaan KB yang belum berhasil.
Jumlah penduduk yang tak terkendalikan akan menyebakan makin beratnya beban pemerintah dalam mengupayakan tersedianya pangan. Produksi pangan yang tinggi pun belum tentu dapat dinikmati oleh seluruh penduduk, mengingat daya beli yang masih rendah dan pendistribusian yang tidak merata. (Atep Afia).
Sumber Gambar:
http://nasional.kompas.com/read/2008/11/10/18090075/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H