Mohon tunggu...
Atep Afia Hidayat
Atep Afia Hidayat Mohon Tunggu... profesional -

Pemerhati sumberdaya manusia dan lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pangan dan Keluarga Berencana

9 Mei 2011   15:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:54 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tingat keberhasilan pelaksanaan KB paling tidak bisa dijadikan tolak ukur keberhasilan pembangunan dalam bidang kependudukan. Lebih jauh lagi akan berpengaruh terhadap laju pertumbuhan penduduk planet bumi, mengingat Indonesia menduduki peringkat keempat dalam hal jumlah penduduk, yakni setelah Cina, India dan Amerika Serikat.

Dengan adanya keberhasilan dalam pelaksanaan program KB di Indonesia, maka akan terjadi surplus pangan. Dengan kata lain posisi swasembada pangan semakin mantap. Tentu saja kelebihan pangan ini bisa dipergunakan untuk komoditas ekspor, atau untuk membantu negara lain yang masih dalam kondisi rawan pangan.

Dewasa ini masih terdapat sekitar 220 juta penduduk Planet Bumi dalam kemiskinan, sekitar 30 juta di antaranya terdapat di Indonesia. Penduduk yang miskin tersebut mengalami kekurangan pangan dan gizi, terutama disebabkan masih rendahnya daya beli dan tidak meratanya distribusi pangan.

Terdapat daerah atau negara yang kelebihan pangan, bahkan terkesan melakukan pemborosan, sementara itu di daerah atau negara lainnya terjadi kerawanan pangan, bahkan bencan kelaparan.

Persoalan mendasar yang menyangkut perbaikan kualitas hidup penduduk di negara negara sedang berkembang, yakni laju pertumbuhan penduduk masih tinggi, terutama disebabkan oleh pelaksanaan KB yang belum berhasil.

Jumlah penduduk yang tak terkendalikan akan menyebakan makin beratnya beban pemerintah dalam mengupayakan tersedianya pangan. Produksi pangan yang tinggi pun belum tentu dapat dinikmati oleh seluruh penduduk, mengingat daya beli yang masih rendah dan pendistribusian yang tidak merata. (Atep Afia).

Sumber Gambar:

http://nasional.kompas.com/read/2008/11/10/18090075/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun