Mohon tunggu...
Atep Afia Hidayat
Atep Afia Hidayat Mohon Tunggu... profesional -

Pemerhati sumberdaya manusia dan lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Money

Bisnis Bukan Sekedar Cari Untung

11 Desember 2010   02:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:50 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Oleh : Atep Afia Hidayat -

Bisnis memang bertujuan mencari untung, ada lebih dari modal yang kita tanam, ada ongkos lelah. Tetapi kalau sekedar untung yang dicari, cape dehhh ! Ya, akan menjadi cape, lelah yang luar biasa, jika hanya keuntungan yang dikejar. Ibarat bermain sepak bola, kalau hanya mengejar-ngejar terjadinya gol begitu melalahkan. Memang tujuan harus tercapai, tetapi yang tidak kalah pentingnya ialah prosesnya harus dinikmati. Bisnis adalah sebuah proses, ada tahapan yang harus dilalui. Bisnis adalah dinamika, terjadi dinamisasi situasi, ada perubahan dan pergerakan.

Sebagaimana sepak bola bisnis juga merupakan "permainan", ada aturan main, ada trik, ada stretagi, ada peluang, ada hambatan, semuanya menjadikan pertandingan semakin dinamis. Masuk ke ranah bisnis, berarti siap bermain secara elegan dan sportif, siap menang dan kalah, siap untung dan rugi, bahkan siap bangkrut. Bisnis juga meripakan seni dengan beragam nilai dan kriteria. Bisnis yang sukses berarti mencapai untung yang optimal, sekaligus berhasil mengambangkan pribadi pelakunya. Bisnis adalah ajang pengembangan potensi diri, momen untuk membangkitkan beragam karakter positif yang dimiliki. Setiap orang pada dasarnya memiliki beberapa karakter unggul, ada yang muncul, ada yang terpendam, bahkan selamanya terpendam. Nah, dengan menekuni bisnis, maka beragam karakter positif  itu akan terpancing, keluar dan terasah, sehingga mewarnai pribadi pelaku bisnis.

Bisnis adalah peluang dan tantangan, ancaman dan hambatan. Dinamika bisnis tergantung seberapa fokus dan konsen dari pelakunya. Kalau dijalani secara total, maka bisnis menjadi makin dinamis dengan kontribusi optimal untuk pelakunya. Bisnis juga merupakan pertarungan, pertarungan fisikal, mental, intelektual, spiritual, manajerial, sosial dan finansial. Kenyataannya proses bisnis melibatkan beragam aspek dalam kehidupan pelakunya.

Secara fisikal, bisnis memeras tenaga, dan memang harus dikerjakan dengan melibatkan organ tubuh. Secara mental, bisnis akan menghadirkan suasana kejiwaan tertentu, tergantung respon pelakunya, apakah menjadi "kenikmatan" tersendiri, atau sebaliknya menjadi "tekanan" atau "gangguan" tersendiri. Secara intelektual, bisnis memang perlu dipikirkan secara matang. Bisnis adalah olah pikiran, aktivitas intelektual untuk pencapaian nilai tertentu. Bisnis juga merupakan proses spiritual, karena bisnis tidak identik dengan matematika, banyak ketidak-pastian. Pelaku bisnis dengan kondisi spiritual yang baik akan mudah mengendalikan bisnis dengan berbagai dinamikanya. Pelaku bisnis dengan kondisi spiritual yang kurang baik, menjadi mudah terguncang, stres dan depresi jika proses bisnis mengalami tekanan, hambatan dan ancaman. Bisnis juga merupapakn proses sosial. Kesuksesan bisnis sangat dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas jaringan sosial yang dimiliki. Terakhir, bisnis tentu saja merupakan proses finansial. Bagaimanapun harus ada nilai tambah atau untung dari proses bisnis.

Begitu menarik dunia bisnis, sehingga makin banyak orang yang tergiur dan terangsang untuk menekuninya. Ada yang sekedar coba-coba, ikut-ikutan, bahkan ada yang hanya jadi pengamat dan penonton. Bagi yang sudah memiliki jam terbang yang tinggi (di atas 10.000 jam) dalam menekuni bisnis, tentu saja ada kepuasan tersendiri. Ada semacam perasaan mantap, nyaman, jika sedang "terlarut" dalam proses bisnis. Dengan adanya kemajuan teknologi informasi, maka rimba bisnis menjadi semakin menarik. (Atep Afia)

Oleh : Atep Afia Hidayat -

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun