Mohon tunggu...
Atep Afia Hidayat
Atep Afia Hidayat Mohon Tunggu... profesional -

Pemerhati sumberdaya manusia dan lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sukses dengan Pribadi Proaktif

17 November 2010   03:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:33 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Ada diam emas, maksudnya dalam diamnya fisik terdapat gelora jiwa yang bergerak positif, mengungkap kebermaknaan hidup atau kehidupan bermakna. Ada gerak emas, maksudnya dalam pergerakan sejalan kehidupan ada setumpuk makna positif yang di raih.

Untuk diam emas dan gerak emas perlu proaktif, karena keduanya merupakan produk dari pilihan sadar. Diam emas dan gerak emas adalah perilaku, yang terwujud karena kemampuan untuk memilih respons. Teori model proaktif dari Covey (1994) menyatakan, bahwa proaktivitas adalah kebebasan untuk memilih stimulus tertentu untuk menjadi respons tertentu, sehingga menghasilkan kesadaran diri, imajinasi, suara hati dan kehendak bebas tertentu. Selanjutnya dikemukakan, bahwa orang yang proaktif tetap dipengaruhi oleh stimulus luar, entah fisik, sosial atau psikologis. Namun respons mereka terhadap stimulus tersebut, sadar atau tidak sadar, didasarkan pada pilihan atau respons yang berdasar nilai.

Untuk berubah menjadi pribadi yang proaktif minimalis, artinya perubahannya relatif kecil, kita dapat berfokus secara tepat pada pada perilaku dan sikap kita. Tetapi jika ingin menjadi pribadi yang proaktif maksimalis, artinya berhasil membuat perubahan kuantum (perubahan mendadak dan ekstensif) yang bermakna, kita perlu memperbaiki paradigma dasar kita. Menurut Covey, paradigma tidak lain merupakan realitas subyektif; hanya sebuah upaya untuk menjabarkan wilayah atau prinsip-prinsip. Sedangkan realitas obyektif merupakan wilayah atau prinsip-prinsip itu sendiri, merupakan bagian dari agama yang besar dan abadi, juga filosofi sosial dan sistem etika yang abadi, merupakan bagian dari kondisi, kesadaran dan suara hati manusia.

Model proaktif maksimalis perlu mengacu pada paradigma dasar. Bagi seorang muslim, paradigma dasar itu ada pada kalimat : "Inna shalati wa nusuki wa mah yaya wa mamati liilahirobbil alamin", yang berarti "Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidup dan matiku adalah untuk Allah, Tuhan semesta alam". Dengan demikian, seluruh gagasan dan tindakan, seluruh langkah proaktif sepenuhnya ditujukan untuk Allah SWT. Maka seluruh langkah proaktif dalam 24 jam, sepanjang hayat dikandung badan harus diawali: "Bismillaahirrahmaanirrahiim", yang artinya: "Dengan nama Allah yang maha pengasih dan maha penyayang". (Atep Afia Hidayat, akangg@gmail.com)

Referensi :
Covey, S.R. (1994). Tujuh Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif (Terjemahan). Binarupa Aksara. Jakarta.
Nawawi, M. (2005). Nasehat Buat Hamba Allah (Terjemahan). Amelia. Surabaya.
Schwartz, D.J. (1996). Berpikir dan Berjiwa Besar (Terjemahan). Binarupa Aksara. Jakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun