Mohon tunggu...
Aten Dhey
Aten Dhey Mohon Tunggu... Penulis - Senyum adalah Literasi Tak Berpena

Penikmat kopi buatan Mama di ujung senja Waelengga. Dari aroma kopi aku ingin memberi keharuman bagi sesama dengan membagikan tulisan dalam semangat literasi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku Lupa Memelukmu

5 November 2020   22:54 Diperbarui: 6 November 2020   06:10 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Genangan rindu di dasar hati. Tenang tak terusik angin dan daun. Tempat kita berpeluh saat rasa mulai pudar. Memanggil cinta yang jatuh agak jauh.

Warna air bening murni. Sejuk tak cemar. Keruh dilandai ego. Diam tanpa kata.

Itu air yang tergenang. Cinta terkenang? Ada waktunya. Mendayung tanpa biduk. Tangan kosong lemah. Mengarung ke semesta. Kering sepi sekali.

Ada genangan lain. Berenang tanpa rasa dan cinta. Tersenyum dalam aroma bahagia. Mungkin. Entahlah.

Berharap cukup di ketepian saja. Jangan paksa masuk. Hati tertambat asmara. Mencium tak bernada isak tangis. Cukup sudah. Datang berubah ke pergi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun