Mohon tunggu...
Aten Dhey
Aten Dhey Mohon Tunggu... Penulis - Senyum adalah Literasi Tak Berpena

Penikmat kopi buatan Mama di ujung senja Waelengga. Dari aroma kopi aku ingin memberi keharuman bagi sesama dengan membagikan tulisan dalam semangat literasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tembak di Tempat

14 Oktober 2020   23:51 Diperbarui: 15 Oktober 2020   23:17 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terlambat.

"Pruuuuaaaaakkkkkk."

"Akkkkkhhhhhh."

"Tidak!"

Pemuda itu jatuh dan tutup usia saat kokok ayam pertama. Niat tobatnya sia-sia. Rentetan kekacauan yang dibuatnya menemui akhir di rumahmu. Caranya bertobat sungguh mengerikan. Memohon di ujung maut. Alhasil semuanya terlambat.

Peluru keamanan lebih cepat daripada teriakan perusuh mohon ampun.

Miris.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun