Bocah kecil di trotoar itu hanya bisa menatap kosong ketika seorang loper koran menunjukkan wajah ayah dan kakaknya di halaman pertama media cetak. Mereka menghancurkan masa depan anak dan adik sendiri. Keterlibatan dalam demo itu sia-sia. Semua fasilitas dirusak.
Dari video-video yang ditemukan di grup publik, banyak orang yang kelihatan bodoh ketika ditanya apa, mengapa dan bagaimana? Kebingungan mereka menjadi bahan tawa dari orang-orang kecil.Â
Malu jika bertindak tanpa tahu sebab. Mereka bergerak karena pengaruh orang-orang dekat dan sahabat. Sekali lagi, bocah itu malu menjadi melihat tindakan yang tidak terpuji.
Berdemolah dengan diri sendiri sebelum berdemo untuk orang lain. Bukalah wawasan berpikir baru memberi wawasan bagi orang lain. Jangan sampai jatuh dalam kebingungan karena ulah sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H