Vamos Christiano Ronaldo!!! Viva Juventus!!! Teriakkan itu terdengar di seluruh penjuru Allianz Stadium. Tepat pada menit 86, Christiano Ronaldo mengukir sejarah dengan mencetak hattrick bagi Juventus. Dia mengembalikan semangat juang pemain Juventus yang sempat tertinggal 2-0 saat bertandang ke Atletico Madrid.
Sentuhan magic Ronaldo bak angin segar bagi semua pendukung Juventus di seluruh dunia. Dialah pahlawan sesungguhnya dalam sepak bola di era ini. Naluri gol dan daya juang yang tinggi menjadikan Ronaldo sebagai pemain sepak bola yang paling ditakuti di muka bumi ini.
Pencapaian Ronaldo bukan sebuah kebetulan. Dia menjadi pemecah kebuntuan di kala harapan untuk menang semakin tertutup. Di ruang ganti, Ronaldo selalu memberi motivasi bagi pemain lain. Manajer hingga tim kesehatan klub dipandang sebagai keluarga yang harus bekerja sama. Semuanya terbukti saat mereka mampu melaju ke perempat final Liga Champions.
Menyimak Gaya Kepemimpinan Christiano RonaldoÂ
Pada 2007 silam, Ronaldo pernah ditanyai demikian, "Siapa pesepak bola terhebat di dunia?" Dengan tenang dia menjawab, "Saya". Tampak bahwa pengakuan Ronaldo menjadi alarm yang terus berbunyi dalam hidupnya. Dia bisa saja dibully, diejek, diteror ketika tidak mampu memenuhi jawaban tersebut.
Perjuangan Ronaldo menjadi pemain terhebat dunia dibayar dengan kerja keras yang mahal. Dia memiliki waktu latihan lebih banyak dari pemain lain. Ronaldo memiliki kebiasaan datang tiga puluh menit sebelum latihan dan pulang tiga puluh menit setelah latihan. Dia merasa bahwa latihan dalam forsi waktu yang ditentukan klub sangat sedikit. Atas inisiatif sendiri dia terpacu untuk mengasah diri menjadi lebih baik.
Ronaldo adalah sosok perfeksionis dalam sepak bola. Hal ini terbungkus dalam ambisi dan tekad yang kuat. Dia ingin menjuarai semua kompetisi sepak bola. Semuanya terbukti dengan trofi yang diraih dari tiga klub yang berbeda, Manchester United, Real Madrid dan Juventus.
Meski tidak pernah menyandang sebagai kapten tetap, Ronaldo adalah kapten abadi bagi negara dan setiap klub yang dibelanya. Ronaldo tidak butuh ban kapten melingkar di lengannya. Dia hanya menunjukkan daya juang sampai titik darah penghabisan. Keteladanannya membuat orang lain termotivasi untuk berjuang menjadi lebih baik.
Sejak bermain di Italia, Ronaldo tidak saja menjadi penyemangat bagi teman-temannya di Juventus. Dia memacu adrenalin pemain dari klub lain untuk menunjukkan kemampuan terhebat mereka. Ketika melawan Juventus, semua pemain berusaha menunjukkan cahaya bintangnya di depan Ronaldo sang bintang sepak bola yang telah dan akan terus bersinar.
Ronaldo seorang pesepak bola dunia yang pandai mengatur ritme hidup. Dia tidak hanya fokus pada dunia sepak bola. Keluarga menjadi jantung hidupnya yang paling utama. Ibu, istri dan anak-anak adalah kebahagiaan yang tak tergantikan. Hal ini terbukti saat mencetak gol, Ronaldo selalu mempersembahkannya untuk keluarga secara khusus ibunya.
Inilah sosok pemimpin yang bisa diteladani. Pemimpin seperti Ronaldo mampu memberi harapan bagi semua orang. Semuanya terbukti melalui perjuangan yang keras. Karisma kepemimpinan Ronaldo menjadi inspirasi bagi semua orang entah pemain, peminat, pengamat, ataupun mereka yang tidak menyukai sepak bola.
Yang paling penting dan patut diteladani dari Ronaldo adalah bagaimana cara dia berjuang, bekerja, dan berusaha demi sebuah hasil yang baik. Dari Ronaldo, banyak orang melihat bahwa sebuah ketulusan dan usaha yang keras tidak akan mengkhianati hasil.
Menemukan Sosok "Christiano Ronaldo" di Final Liga Champions Indonesia 17 April 2019
Pertarungan Pilpres saat ini layaknya sebuah partai final Liga Champions Indonesia. Sedangkan, pemilihan anggota anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, bertarung dalam Liga Domestik Indonesia.
Partai final Liga Champions Indonesia menggerus perhatian masyarakat Indonesia. Laga ini memperebutkan kursi nomor satu Indonesia dan sekaligus pembuktian siapa yang layak dan terbaik menjadi pemimpin di bumi Ibu Pertiwi ini.
Setelah mengikuti fase grup dan fase gugur, kini tiba pada partai puncak. Final akan berlangsung pada Rabu, 17 April 2019 di Stadion Gelora Tanah Air Indonesia. Dua "Klub" terbaik Indonesia akan saling beradu strategi. Klub 01 dipimpin oleh Kapten Jokowi dan asisten Ma'ruf. Sedangkan Klub 02 dipimpin oleh Kapten Prabowo dan asisten Sandiaga.
Kedua klub telah mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi partai final nanti. Menariknya, final ini tidak hanya menentukan siapa yang terbaik, tetapi juga menentukan nasib bangsa Indonesia.
Pertandingan fase grup dan fase gugur membantu masyarakat Indonesia melihat siapa yang layak dan pantas menjadi juara. Dalam hal ini, masyarakat tidak bodoh untuk melihat mana yang sungguh memiliki jiwa kepemimpinan.
Masyarakat yang datang ke Stadion Gelora Tanah Air Indonesia pada Rabu, 17 April nanti, sudah melihat siapa yang layak menjadi kapten di negeri 17 ribu pulau ini. Maka, tidak ada gunanya membuat intrik-intrik politik yang mengganggu hati nurani rakyat.
Biarlah rakyat menikmati final Liga Champions Indonesia dengan menyorakkan sukacita kemenangan nuraninya. Rakyat lebih pintar memilih pemimpin daripada pemimpin itu sendiri.
Rakyat Indonesia punya kekuatan memimpin diri sendiri. Namun, mereka ingin memiliki pemimpin yang selalu mengedepankan butir-butir Pancasila.
Biarlah peluit panjang terdengar indah di awal dan di akhir partai final Liga Champions Indonesia pada Rabu, 17 April 2019. Masyarakat Indonesia akan menyuarakan seruan yang sama di Stadion Gelora Tanah Air Indonesia. Vamos......??? Viva......???
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H