Tendensi munculnya kampanye hitam terjadi pada saat pesta demokrasi. Pikiran kita digiring ke arah ini. Satu hal yang pasti, ada unsur politis di dalamnya.
Jika kampanye hitam muncul dalam suasana politik, siapa aktor di balik semua ini? Kita tidak bisa menaruh duga tanpa sebuah realitas yang nyata. Ada praduga namun tidak mutlak. Selagi masih praduga, tentu kebenaran masih diragukan. Inilah praduga yang muncul dalam pikiran masyarakat pada umumnya.
Lalu, bagaimana dengan masyarakat pada khususnya? Siapakah mereka yang dinamakan masyarakat khusus?
Perlu dilihat bahwa pesta demokrasi adalah sebuah pertarungan dalam gelanggang luas yang mencakup koridor hukum di dalamnya. Sekali lagi, ini bukan sebuah pesta biasa.Â
Ini sebuah pertarungan yang luar biasa. Masyarakat khusus adalah anak-anak negeri yang berkesempatan mengurus struktur kehidupan di bumi Indonesia ini. Â
Penamaan masyarakat khusus dan umum bukanlah dualisme publik. Tidak sama sekali. Ini bukan sebuah bentuk diskriminasi sosial terhadap masyarakat. Ingat, semua orang bebas berdemokrasi.Â
Siapa pun bisa terlibat dalam pesta ini. Hanya saja ada batasan di dalamnya. Ada syarat yang harus dipenuhi. Ketika mampu memenuhi syarat, semua orang bebas masuk, bermain dan terlibat dalam politik.
Masyarakat khusus memiliki tanggung jawab yang besar bagi bangsa Indonesia. Apa tanggungjawab mereka? Semangat putra-putri bangsa melibatkan diri dalam struktur kebangsaan Indonesia, diharapkan mampu mengukir sebuah peradaban manusia yang baik.
Kualitas mereka kiranya mampu membawa bangsa Indonesia menuju cita-cita bersama. Masyarakat Indonesia ingin merasakan buah karya mereka secara nyata. Dalam hal ini, keterlibatan mereka tidak terlepas dari tanggung jawab moral yang besar. Semangat dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat harus dijunjung tinggi. Jika tidak demikian, semua akan kembali ke gelapnya bangsa kita sebelum Kartini menyalakan pelita perjuangan.
Stop menjadi Dalang Kampanye Hitam