Terpaan rindu hati teriris
Darah mengalir ke samudra mata
Bintik putih menyeka tangis
Menghapus rindu mengelap rasa
Air mata memberi asa
Berharap kau datang menatap risau
Mata buta hati melihat
Hati merana pikiran terpana
Pikiran menderita mata berkisah
Kepada siapa kupetik harap
Berharap dia yang hilang lenyap
Mulut berkisah bualan semata
Nafas menyapu rasa menghilang
Kembali rindu menyelubungiku
Hati sakit
Pikiran sesat
Mata buta
Tamat
Tunggu sebentar
Tariannya hidup di atas huruf-huruf mati
Kata tak terkatakan
Hanya tersampaikan dalam teriannya
Hati gelap diterang dalam iramanya
Mata silau disulap indah.
Jari tanganku mendengarmu
Hati
Pikiran
Mata
Dia tak pernah sakit
Hanya sakit mengukir dirimu menjadi puisi indah
Sebagai penghilang rindu
Jari tanganku ada kata cintamu yang tak terucap
Tetap terjaga malam ini
Kutitip kau pada rindu
Tuk kisahkan rindu
Seperti jari tanganku yang mendengarmu
Yogyakarta, 26 Januari 2019 -
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H