Mohon tunggu...
Aten Dhey
Aten Dhey Mohon Tunggu... Penulis - Senyum adalah Literasi Tak Berpena

Penikmat kopi buatan Mama di ujung senja Waelengga. Dari aroma kopi aku ingin memberi keharuman bagi sesama dengan membagikan tulisan dalam semangat literasi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gadis Manggarai

13 Januari 2019   16:53 Diperbarui: 13 Januari 2019   17:25 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadis Manggarai

Apa yang bisa dikatakan seorang lelaki ketika memandang sinar kecantikan di wajahmu? Rasa kagum menghantuinya ketika sejurus tatapanmu menghiasi matanya. Dia semakin berbangga ketika sapaan manis tersingkap dari bibirmu yang menggoda. Tak hanya itu, dia akan gemetar dan terkapar ketika langkah kakimu perlahan mendekatinya dan engkau menyapanya dengan sebuah senyuman manis. Percayalah wajahmu akan selalu ada di benaknya. Setiap hari dia akan merangkai kata-kata indah tuk sekadar bertutur dalam mimpinya bertemu denganmu malam ini.

Gadis Manggarai

Kebahagiaan di hidupnya semakin tampak ketika engkau rela bertemu dia di setiap angannya. Seribu sukacita dimilikinya jika engkau izinkan dia memetik sedikit perhatian darimu. Mengapa? Apakah kebahagiaan dan sukacita tak ada dalam kesendiriannya? Engkau dan dia sebenarnya terlahir untuk hidup bersama. Jika dalam angan bersamamu dia bisa berbahagia, betapa indah sukacitanya ketika dalam nyata engkau mau mengerti isi hatinya.

Gadis Manggarai

Bukan hanya wanita saja yang ingin dimengerti, tapi dia kaum lelaki juga mau dimengerti. Jika ibumu bisa mengerti kata hati ayahmu, mengapa engkau tak demikian? Apa sebenarnya yang engkau sembunyikan di balik diammu? Dia akan berada di pihakmu jika engkau beralasan bahwa perempuan patut dihargai. Dia akan mengorbankan hidupnya jika dirimu dimanfaatkan hanya sekadar untuk mencapai apa yang diinginkannya sesaat. Jangan pernah lagi menutup semua perasaan yang membuatmu tertutup padanya. Dia akan selalu menemani dalam setiap derap langkah hidupmu.

Gadis Manggarai

Tak banyak waktu bagiku tuk berkisah tentang dirimu. Selama ini rasa yang timbul ketika engkau hadir di hidupku telah menyiksa semua sisi kemanusiaanku. Sebagian jiwaku menjadi milikmu. Aku tak tahu harus berbuat apa menghadapi derita hati yang tak'kan berakhir. Jika aku bisa memiliki itulah sebuah keajaiban yang sungguh diberikan oleh Tuhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun