Mohon tunggu...
atem kornadi
atem kornadi Mohon Tunggu... -

saya seorang mahasiswa di universitas tanjungpura Pontianak.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ada Yang Tau “Kampong Semayong?”

11 Januari 2016   23:59 Diperbarui: 11 Januari 2016   23:59 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada Yang Tau “Kampong Semayong?”

Judul blog diatas mungkin merupakan pertanyaan yang konyol bagi sebagian besar orang. Pasti kalian semua bertanya-tanya dimana itu Kampong Semayong, emang apa sih yang menarik dengan Kampong Semayong, berada dibelahan bumi mana sih Kampong Semayong, yang lebih ekstrim lagi mungkin ada yang mengatakan “apa untungnya tau Kampong Semayong”.

Kampong Semayong bukanlah sebuah daerah yang memiliki keistemewaan, daerah ini juga tidak unik, juga tidak pernah mendapat penghargaan dari pemerintah Indonesia, sumber daya alam juga hanya sekedarnya, masyarakatnya hanya sebagian besar petani, buruh dan TKI, pembangunan di Daerah ini juga hancur, akses jalan menuju Kampong Semayong sudah berpuluh-puluh tahun becek lebih parahnya lagi tidak ada Ojek.  Mana mungkin orang-orang mau tahu dengan daerah semacam ini, tidak salah juga apabila sangat sedikit orang Indonesia yang tau, mungkin di tingkat Kabupatennya saja banyak yang belum tau apalagi berharap mau di Kenal di Indonesia, dan sangat mustahil di ketahui oleh orang Asing. Mungkin kalimat-kalimat itu pantas sekali diucapkan.

Terus...apa yang mau dibanggakan dari Kampong Semayong,? kenapa harus di tulis di Blog segala? Mungkin hanya pertanyaan seperti ini yang membuat saya bisa menjawabnya.

Alasannya, Kampong Semayong ialah sebuah Kampung (Dusun) yang terletak di Desa Sungai Kumpai. Di kampung (Saya lebih suka menyebutnya “Kampong”) inilah, Saya terlahir, dididik dan dibesarkan, dengan kata lain saya adalah Original Produk Kampong Semayong, bukan KW apalagi Imitasi. Kampong Ini terletak dibelahan pulau Borneo yakni Kalimantan Barat, lebih merucut lagi di Kabupaten Sambas, lebih sempit Lagi di Kecamatan Teluk Keramat. Bagi orang lain tidak ada artinya, tapi bagi saya tempat kelahiran saya merupakan satu-satunya tempat yang bahkan jika Tuhan mengizinkan nafas terakhirku berakhir disana. Kampong Semayong mengajarkan banyak pelajaran berharga bagi kami khsusnya saya pribadi, dimana kami selaku siswa dari kampong ini yang bersekolah ke desa lain pada saat itu  menjadi bahan buli an, olokan dan hinaan, kenapa demikian, kami juga tidak tahu, yang jelas Kampong Kami sangat terkenal dengan Jalannya yang hancur, berlobang dalam,berlumpur terutama kalau musim hujan, ditambah lagi sepanjang jalan hanya berderet kebun salak dan karet, maka tidak heran jika kami menenteng sepatu hingga ke sekolah karena takut kotor, dan mungkin penglihatan siswa-siswa lain di sekolah penempilan kami tidak rapi, makanya tidak heran kami menjadi bahan olok-olokan di sekolah seakan kampung kami kampung terjelek yang pernah ada, dan itu bukan satu-satunya bahan hinaan yang kami dapatkan, bahasa kami juga tidak luput dari bahan cemoohan, seolah-olah dialeg/logat yang kami gunakan saat berbicara menjadi dialeg yang paling aneh di Dunia, sehingga siswa-siswa banyak lain banyak yang menggunakan bahasa sebagai metode ampuh untuk melecehkan kami.

Tapi bukan keburukan-keburukan itu poin penting yang mau gambarkan, itu semua hanyalah dinamika kehidupan yang harus kami tanggu sebagai anak daerah yang terlahir di Kampong Semayong, mungkin pada fase itu kami merasa sangat hina, tapi sebenarnya tidak, olokan hinaan maupun cemoohan itu adalah semangat dan motivasi kami sehingga membuat Kampong Semayong lebih baik.  Terus hanya itu yang dibanggakan? Tentu saja tidak!

Kampong yang Hina ini, kini sedang “Berbagi Cermin” kepada orang-orang yang merendahkan mereka dulu, dari Kampong yang hina ini tumbuh pemuda-pemuda yang visioner,  padahal dulunya sangat sedikit masyarakat yang peduli Pendidikan, tetapi kini sarjana-sarjana mulai bermunculan dari Kampong ini, yang dulu bahkan sarjana saja tidak punya, jangankan sarjana siswa saja sedikit. Pemuda-pemuda inilah yang memiliki andil membentuk pola masyarakat, mereka membentuk perkumpulan pemuda (organisasi) untuk membangun Kampung mereka. Ketika Pemerintah lebih jeli membangun ekonomi masyarakat tetapi tidak untuk Pemuda di Kampong ini, ekonomi mereka sudah terlalu sulit untuk dibangun apalagi hanya menghandalkan pertanian yang tidak seberapa, perkebunan karet yang kita tahu harganya semakin mencekik masyarakat, padahal hanya itu satu-satunya sumber pendapatan di Kampong itu. Akan tetapi Pemuda-pemuda di Kampung itu hadir memberi peluang kepada masyarakat untuk berinvestasi ke masa depan, tapi jangan dipikir menggunakan uang, bagaimana mungkin kehidupan masyarkatnya saja pas-pasan. Lalu apa yang mereka Investasikan, “Generasi” Pemuda-pemuda disini bergerak dan berjuang untuk menyiapkan generasi-generasi terpelajar di Kampong mereka, melalui organisasi yang mereka bangun, mereka mulai bergerak membentuk pola dan pemikiran masyarakat akan pentingnya pendidikan, tentu saja tidak semudah yang dibayangkan mengubah pemikiran masyarakat mesti perlu bukti yang nyata, dan waktu yang panjang. Iya benar memang cukup panjang waktu yang diperlukan, bagaimana membuat masyarakat percaya. Pemuda-pemuda di Kampong Semayong ini, tidak pernah menyerah, karena satu-satunya yang bisa membangun Kampong mereka hanya dengan melahirkan Generasi-generasi yang cerdas, berpendidikan dan berkualitas tentunya, sehingga hal ini memerlukan langkah-langkah dan waktu yang sangat panjang. Tapi perjuangan pemuda –pemuda di Kampong Semayong ini sudah mulai tampak, saat ini tidak sulit menemukan sarjana-sarjana di Kampong ini, yahh setidaknya tidak seperti mencari jarum di tumpukan jerami. Siswa SD, SMP maupun SMA jangan ditanya, Setiap pagi mata kita akan melihat gerombolan siswa-siswa pergi bersekolah. Saya pribadi tidak tahu apakah mereka masih menjadi bahan olok-olokan seperti kami, itu tidak penting lagi, meskipun hingga saat ini jalannya masih saja jelek walau tidak sejelek dulu.

Jangan heran jika melihat sarjana, siswa, petani, buruh dan TKI berkumpul bersama membicarakan kegiatan-kegiatan untuk Kampung mereka, hal ini mulai biasa karena pemuda-pemuda disini tidak bekerja sendiri, dan tidak juga melihat latar belakang pendidikan, mereka hanya ingin mengumpulkan pemikiran-pemikiran yang dapat mengembangkan Kampong Semayong tidak peduli Status mereka, inilah yang selalu diperjuangkan dan dilakukan oleh pemuda-pemuda di Kampong Semayong Perkumpulan yang mereka buat dengan nama “Karang Taruna Tunas Harapan Bersama Desa Sungai Kumpai” telah mencerminkan bagaimana visi pemuda-pemuda di Kampong Semayong untuk membangun Kampungnya yakni dengan menyiapkan generasi-generasi penerus. Organisasi yang mereka bentuk juga  pernah memperoleh penghargaan terbaik di Tingkat Provinsi.

 

Saya hanya ingin bertanya Apakah saya tidak Pantas Membanggakan Kampung halaman Saya ini?

Mungkin sebagian kalian akan menjawab, biasa saja, dan mungkin ada juga yang menjawab lebih banyak kampung yang keren daripada Kampong Semayong.  Whatever....!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun