Salah satu tugas Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Singapura adalah mengembangkan, memfasilitasi, dan turut serta dalam proses pendidikan Sekolah Indonesia di Luar Negeri (SILN) yang ada di Singapura, yakni Sekolah Indonesia (Singapura) Ltd., atau yang lebih dikenal dengan singkatan SIS.
Sebagai sekolah yang berdasarkan kurikulum Indonesia, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Singapura beserta seluruh guru di SIS berusaha untuk mensejajarkan kualitas pendidikannya setara dengan sekolah-sekolah yang ada di Singapura untuk mendidik siswanya agar mampu berkompetisi secara sehat di segala bidang baik dalam keilmuan, sosial budaya dan olahraga.
Salah satu kegiatan yang diikuti oleh pelajar SIS pada tanggal 23-25 Juli 2016, siswa Sekolah Indonesia (Singapura) Ltd., yang diwakili oleh Emanuella Bungasmara Ega Tirta (Kelas 12 IPS), Joanna Ayu Priscilla (Kelas 12 IPS), Alief Wheza Harjoso (Kelas 12 IPA) dan Muhammad Walid Al Hafiz (Kelas 12 IPA) yang didampingi Sdri.
Naning Marliani, S.Si, M.Pd (guru SIS) mengikuti lomba sains, Global Link 2016 yang diadakan di National University of Singapore (NUS). Kategori yang dilombakan adalah pembuatan poster tentang lingkungan hidup dan peserta diminta untuk menjelaskan isi poster tersebut.
Siswa SIS perwakilan untuk lomba Global Link 2016. (Dokumen Pribadi)
Bertempat di Yale-NUS College,
Global Link 2016 merupakan lomba tahunan yang bekerjasama dengan JTB PTE Ltd., Education Centre, mengantarkan siswa SIS menjadi juara kedua dan ketiga. Dari dua kategori yang dilombakan yaitu
Global Science Link dan
Global Issue Link, siswa SIS memenangkannya pada kategori
Global Issue Link. Berkompetisi dengan pelajar yang berasal dari 27 sekolah di Asia yakni Jepang, Thailand, Singapura, Indonesia dan Malaysia, siswa SIS tetap percaya diri dan berusaha keras untuk menampilkan yang terbaik.
Pada ajang kompetisi internasional yang lain, tanggal 9-13 Agustus 2016, wakil dari siswa SIS yaitu Emanuella Bungasmara Ega Tirta, Joanna Ayu Priscilla beserta Steven Alvero Husen dan Sebastian Haruo Putra Pratama Boestami mengikuti lomba Fully Residential Schools International Symposium di Sekolah Menengah Sains Selangor, Kuala Lumpur.
Siswa SIS perwakilan untuk lomba Global Link 2016. (Dokumen Pribadi)
Fully Residential Schools International Symposium diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Malaysia juga merupakan salah satu simposium tahunan dimana peserta lomba membuat sebuah esei dalam Bahasa Inggris yang dipaparkan serta dipertahankan dihadapan para juri. Adapun tema yang dilombakan untuk tahun ini adalah “
Education nurtures solidarity and harmony” yang diikuti oleh 70 (tujuh puluh) sekolah yang berasal dari Malaysia, India, Indonesia, Singapura, Thailand, Vietnam dan Filipina.
Siswa SIS perwakilan untuk lomba Fully Residential School International Symposium. (Dokumen Pribadi)
Didampingi oleh guru SIS, Sdri. Dewi Setiani, S.Pd., siswa SIS meraih dua medali emas (
gold medal) dan dua medali perak (
silver medal). Kegiatan
Fully Residential School International Symposium merupakan ajang bergengsi yang mencari para pelajar yang mampu meningkatkan cara berpikir kreatif dan inovatif sebagai calon pemimpin di masa yang akan datang serta meningkatkan kesadaran dan pemahaman di kalangan pelajar bahwa warisan budaya saling terkait dan harus dihormati, dipertahankan dan dilestarikan sebagai identitas bangsa.
Emanuella Bungasmara Ega Tirta menerima penghargaan.
Berikut adalah rincian nama-nama siswa SIS yang meraih penghargaan dalam dua lomba tingkat internasional tersebut:
Alief Wheza Harjoso (Juara kedua)
Muhammad Walid Al Hafiz (Juara kedua)
Lihat Lyfe Selengkapnya