Mohon tunggu...
Atar Rahmani Abda
Atar Rahmani Abda Mohon Tunggu... Mahasiswa - S-1 Teknologi Pangan FPP UNDIP

Seputar Inovasi Teknologi Pangan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tips Menyimpan Telur yang Baik di Rumah

18 Desember 2023   23:07 Diperbarui: 19 Desember 2023   00:02 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini, kesadaran masyarakat Indonesia mengenai pentingnya memenuhi asupan nutrisi harian semakin meningkat. Kecukupan gizi dapat diperoleh dari sumber pangan yang bermutu sebagai penunjang aktivitas sehari-hari. Telur merupakan salah satu sumber protein hewani yang memiliki harga terjangkau dan digemari oleh banyak masyarakat. Telur memiliki kandungan gizi kompleks yang bermanfaat bagi tubuh manusia, seperti protein, lemak, vitamin, dan mineral. Akan tetapi, telur mudah mengalami penurunan kualitas akibat kerusakan secara fisik, kimia, maupun biologis. Beberapa faktor dapat memengaruhi masa simpan telur, seperti varietas ayam, kualitas cangkang telur, suhu, kelembaban, serta kebersihan penyimpanan.  Keterbatasan pengetahuan masyarakat mengenai cara menyimpan dan memilih telur yang baik menyebabkan masyarakat tidak terlalu memperhatikan hal tersebut. 

Tips Memilih Telur Ayam

Sebagai konsumen, masyarakat harus bisa memilih telur yang masih layak dikonsumsi. Kualitas telur dapat dilihat dari dua faktor, yaitu faktor interior dan eksterior. Telur yang mutunya masih bagus memiliki bagian luar yang berwarna gelap, bentuk yang normal (terlalu besar atau terlalu kecil), serta cangkang yang bersih dan utuh. Bagian dalam telur dapat diamati dengan candling (peneropongan) dengan meletakkan telur di atas sumber cahaya, seperti senter, lilin, atau lampu. 

Tips Menyimpan Telur Ayam

Setelah memilih telur, masyarakat juga harus mengetahui bagaimana cara menyimpan telur yang baik. Prinsip penyimpanan telur adalah mencegah penguapan air, karbondioksida, dan gas lainnya dari dalam telur serta mencegah masuknya mikroorganisme dari luar telur melalui pori-pori kerabang. Telur ayam yang disimpan pada suhu ruang ( 27 derajat celsius) hanya akan bertahan 10-14 hari sebelum mengalami penurunan mutu. Rongga pada cangkang telur menyebabkan tingginya tingkat evaporasi yang akan memengaruhi karakteristik telur, seperti menurunnya kekentalan albumen (putih telur), meningkatnya nilai pH, dan meningkatnya jumlah cemaran bakteri.

Salah satu metode penyimpanan yang paling mudah dilakukan adalah penyimpanan dalam kulkas. Telur dapat bertahan selama 3-4 minggu apabila disimpan pada suhu 4-7 derajat celcius. Suhu dingin dapat memperlambat pertumbuhan mikroba dan mengurangi kinerja enzim yang berperan dalam reaksi metabolisme pada telur. Rendahnya jumlah bakteri disebabkan suhu dingin yang dapat membuat beberapa bakteri menjadi dorman (inaktif selama beberapa waktu). 

Kehigienisan telur merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan sebelum menyimpannya. Namun, pencucian dengan air mengalir dapat merusak lapisan pelindung (kutikula) telur yang terletak pada cangkangnya. Telur yang akan disimpan cukup dikeluarkan dari tempat awalnya ketika dibeli dan dilap dengan kain bersih untuk menghilangkan kotoran atau tanah yang menempel. Kemudian simpan telur pada kulkas yang bersih dan terpisah dari bahan pangan lainnya. Telur dapat dicuci dengan air mengalir saat sebelum dikonsumsi.

Alternatif Perlakuan Penyimpanan

Telah dilakukan beberapa penelitian mengenai teknologi pascapanen alternatif yang dapat memperpanjang masa simpan telur ayam. Misalnya, perendaman telur pada air kapur. Kapur memiliki daya pengawet karena sifatnya yang basa dan akan membentuk lapisan tipis kalsium karbonat ketika bereaksi dengan udara. Lapisan tersebut dapat menutupi pori-pori kerabang. Alternatif lainnya, yaitu pelapisan lendir lidah buaya dan pengolesan Virgin Coconut Oil. Aloe vera dapat menutupi pori-pori kerabang dan memiliki khasiat sebagai anti bakteri, anti jamur, serta anti virus. VCO merupakan hasil olahan kelapa yang bersifat antibakteri, antivirus, antiprotozoa, dan antioksidan karena mengandung asam laurat dan kaprilat. Meskipun begitu, beberapa metode tersebut hanya bersifat menunda penurunan kualitas telur dalam jangka waktu yang tidak terlalu berbeda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun